Bagaimanakita membuat widget muncul di Windows 11 / Cara membetulkan Windows 11 Widget tidak berfungsi dengan betul. Rupa-rupanya masalah ini berlaku pada komputer riba dan PC dengan paparan kecil atau dengan cip video bersepadu generasi yang lebih tua / Intel HD Graphics 4000 cth. Bagi anda yang ingin mempercantik widget di wordpress yaitu dengan menampilkan gambar yang berubah-ubah memakai slideshow gampang kok 🙂 yuk ikutin cara berikut 1. Masuk ke Dashboard > Tulisan > Tambah baru 2. Pilih “Tambahkan media”, memilih gambarnya bisa upload dari komputer anda atau memilih gambar yang sudah ada. 3. Disebelah kiri atas klik “Buat Galeri” dan pilih gambar yang akan dijadikan slideshow pastinya ada tanda centang diatasnya. 4. Klik Buat Galeri baru, maka akan terkumpul semua gambar yang akan dijadikan slideshow. Di “Pengaturan galeri” ubah jenisnya ke “Slideshow” dan klik sisipkan galeri. Baca lebih lanjut → UntukContoh Silahkan Lihat Widget di Blog ini. Nah Sekarang Tinggal caranya, untuk menggerakannya anda tinggal rubah saja script-nya, 1. Masuk ke Blog anda, seperti biasa 2. Masuk ke tab Rancangan 3. Add Widget-> HTML -> ada 2 jenis kode, tinggal pilih - untuk bolak balik a. Kanan-Kiri translation by you can also view the original English article Berkat fleksibilitas yang luar biasa, ConstraintLayout widget telah menjadi "Swiss Army knife" layout untuk pengembang aplikasi Android. Namun, menambahkan animasi kompleks didalamnya, meskipun mungkin, dapat cukup memakan waktu. Itulah sebabnya mengapa Google memperkenalkan widget MotionLayout di I/O 2018. Widget MotionLayout, yang sekarang bagian dari Android Support Library, extend dari ConstraintLayout widget. Ini adalah sebuah widget yang unik yang memungkinkan Anda untuk membuat animasi dengan hanya menggunakan XML. Selain itu, itu menawarkan kendali yang mantap atas semua animasi. Dalam tutorial ini, saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana untuk menambahkannya ke proyek-proyek Android Studio Anda dan membuat beberapa animasi yang berbeda-beda Prasyarat Untuk mengikuti tutorial ini, Anda akan memerlukan Android Studio atau lebih tinggi perangkat atau emulator yang menjalankan Android API tingkat 21 atau lebih tinggi pemahaman dasar tentang ConstraintLayout widget 1. Menambahkan dependensi Untuk dapat menggunakan MotionLayout widget dalam proyek Android Studio Anda, Anda harus memiliki versi terbaru dari Constraint Layout support library sebagai dependency implementation. Selain itu, untuk menghindari konflik versi, pastikan Anda menyertakan ketergantungan untuk versi stabil terbaru v7 appcompat support library. Dengan demikian, tambahkan kode berikut untuk modul app file 1 implementation ' 2 implementation ' 2. Menentukan Layout MotionLayout widget dapat melakukan segala ConstraintLayout widget dapat lakukan. Oleh karena itu, Anda dapat dengan bebas mengganti setiap contoh keduanya Untuk sekarang, bagaimanapun, saya sarankan Anda membuat file XML baru layout dan menambahkan MotionLayout widget itu sebagai elemen root. 1 2 8 9 10 11 Selama tutorial ini, kita akan menganimasikan ImageView widget. Jadi tambahkan sebagai first child dari layout. 1 Anda bebas untuk menggunakan setiap drawable sebagai sumber ImageView widget. Dalam kode di atas, saya menggunakan color drawable. Selanjutnya, tambahkan tombol Anda dapat menekan untuk memulai animasi. Kode berikut memperlihatkan bagaimana posisi di pusat tata letak 1 Selain itu, untuk memantau progress animasi, tambahkan SeekBar widget untuk tata letak dan posisi itu di bawah tombol. Berikut adalah bagaimana 1 Terakhir, karena ada sebuah di-klik event handler yang berhubungan dengan tombol, pastikan Anda menentukan dalam activity Anda. 1 fun startv View { 2 // More code here 3 } 3. Membuat Motion Scene Anda mungkin telah memperhatikan bahwa kita tidak menambahkan ketidakleluasaan widget ImageView sedangkan menentukan tata letak. Itu karena kami akan menambahkan mereka ke motion scene. Motion secene adalah sebuah file XML yang berisi rincian tentang animasi yang Anda inginkan untuk membuat dengan MotionLayout widget. Untuk membuat motion secene baru, buatlah sebuah file XML resource dan menambahkan elemen MotionScene untuk itu. 1 2 5 6 7 8 Motion scene berisi unsur-unsur ConstraintSet yang menentukan constraint yang harus diterapkan ke widget pada titik-titik berbeda dalam animasi. Motion secene file biasanya berisi dua constraint set satu untuk awal animasi dan satu untuk akhir. Kode berikut memperlihatkan bagaimana untuk membuat dua constraint set yang akan membantu MotionLayout widget bergerak ImageView widget dari sudut kanan bawah layar ke sudut kiri atas 1 2 8 9 10 11 17 Perhatikan bahwa setiap elemen ConstraintSet selalu harus menentukan posisi yang diinginkan dan ukuran yang diinginkan. Hal ini penting karena itu akan menimpa informasi sebelumnya ditata layout. Untuk membantu MotionLayout widget memahami urutan di mana constraint set yang harus diterapkan, berikutnya Anda harus membuat sebuah elemen Transition. Dengan menggunakan atributnya intuitif bernama constraintSetStart dan constraintSetEnd, Anda dapat menentukan set mana harus diterapkan pertama dan yang terakhir. Elemen Transition juga memungkinkan Anda untuk menentukan durasi animasi. 1 6 7 Pada titik ini, motion scene ini lengkap. Namun, MotionLayout widget masih tidak menyadari hal itu. Jadi pergi kembali ke layout file XML, tambahkan atribut layoutDescription widget, dan set nilainya ke nama file adegan gerak. Jika nama file adegan gerak widget MotionLayout Anda sekarang harus terlihat seperti ini 1 9 10 ... 11 12 4. Mulai animasi Ketika Anda menjalankan aplikasi, MotionLayout widget akan secara otomatis berlaku kendala yang mengatur ditetapkan dalam atribut constraintSetStart elemen Transition. Oleh karena itu, untuk memulai animasi, semua yang perlu Anda lakukan adalah memanggil metode transitionToEnd widget. Kode berikut, yang harus ditambahkan ke event di klik handler yang Anda buat pada langkah sebelumnya, menunjukkan Anda bagaimana 1 Pada titik ini, jika Anda menjalankan app dan tekan tombol, Anda harus dapat melihat ImageView widget bergerak dengan lancar di layar. 5. Menangani Event Animasi Dengan melampirkan sebuah objek TransitionListener MotionLayout widget, Anda dapat memantau progress animasi. 1 2 object { 3 // More code here 4 } 5 Antarmuka TransitionListener memiliki dua metode yang abstrak, dan Android Studio akan secara otomatis menghasilkan Rintisan bertopik bagi mereka. Metode onTransitionCompleted disebut ketika transisi dari satu constraint diatur ke lain selesai. Untuk sekarang, mari kita menggunakannya untuk me-reset constraint ImageView widget dengan memanggil metode transitionToStart di dalamnya. 1 override fun onTransitionCompletedmotionLayout MotionLayout?, 2 currentId Int { 3 ifcurrentId == { 4 // Return to original constraint set 5 6 } 7 } Metode onTransitionChange ini dipanggil setiap kali perubahan progress animasi. Dengan demikian, progress adalah angka floating-point yang terletak antara nol dan satu. Kode berikut memperlihatkan bagaimana untuk memperbarui SeekBar berdasarkan progress animasi 1 override fun onTransitionChangemotionLayout MotionLayout?, 2 startId Int, 3 endId Int, 4 progress Float { 5 = ceilprogress * 100.toInt 6 } Silahkan jalankan app lagi untuk melihat dua animasi sekarang. 6. Membuat Key Frames Dalam animasi kami, ImageView widget bergerak dalam path yang tampak seperti garis lurus. Itu adalah karena MotionLayout widget diberikan hanya dua poin untuk bekerja dengan titik awal, yang di bagian bawah sudut kanan layar, dan titik akhir, yang adalah di sudut kiri atas layar. Jika Anda ingin mengubah bentuk dari path, Anda harus memberikan beberapa poin menengah, yang terletak antara titik awal dan akhir. Untuk melakukannya, Anda harus membuat key frame baru. Sebelum Anda mulai membuat key frame, Anda harus menambahkan elemen KeyFrameSet elemen Transition adegan gerak Anda. Di dalam element baru, Anda akan bebas untuk membuat sejumlah key frame. 1 2 3 MotionLayout widget mendukung banyak jenis key frame. Dalam tutorial ini, kita akan bekerja dengan hanya dua tipe KeyPosition frame dan KeyCycle frame. KeyPosition frame adalah orang-orang yang membantu Anda mengubah bentuk path. Sementara membuat mereka, pastikan Anda memberikan ID dari target widget, posisi sepanjang waktu, yang dapat menjadi nomor antara 0 dan 100, dan masukkan koordinat X atau Y yang ditentukan sebagai persentase. Koordinat dapat dibandingkan sebenarnya X atau Y kapak atau menjadi relatif terhadap jalan itu sendiri. Kode berikut memperlihatkan bagaimana untuk membuat dua key frame yang memaksa ImageView widget untuk mengikuti path yang menghindari tabrakan dengan tombol dan seek bar 1 6 7 Jika Anda menjalankan app sekarang, Anda akan melihat sebuah animasi yang terlihat seperti ini Anda adalah, tentu saja, bebas untuk menambahkan key frame lebih. Sebagai contoh, dengan menambahkan key frame berikut menjelang akhir timeline, Anda dapat membuat widget ImageView mengikuti path lebih bergelombang 1 Dengan menggunakan frame KeyCycle bersama dengan KeyPosition frame, Anda dapat menambahkan osilasi untuk animasi. Sekaligus menciptakan itu, Anda harus sekali lagi memberikan ID dari target widget, posisi sepanjang timeline, dan masukkan nilai properti yang terombang-ambing bolak. Selain itu, Anda harus mengkonfigurasi osilator dengan menyediakan rincian seperti bentuk gelombang untuk menggunakan dan periode gelombang. Kode berikut menciptakan frame KeyCycle yang menggunakan osilator gelombang sinus untuk secara berkala memutar ImageView widget dengan 50 derajat 1 Jalankan app lagi, Anda akan melihat sebuah animasi yang terlihat seperti ini 7. Membua tWidget Animasi interaktif Semua saat ini, Anda telah telah menekan sebuah tombol untuk memulai animasi. Sebuah tombol, namun, ini tidak selalu diperlukan karena MotionLayout widget memungkinkan Anda untuk langsung pasang event handler untuk widget yang sedang menjalankan animasi. Saat ini mendukung di-klik dan on-swipe event. Misalnya, Anda dapat menambahkan elemen OnClick berikut, yang menargetkan ImageView widget, di dalam elemen Transition motion scene Anda untuk membuat tombol redundant 1 Demikian pula, Anda dapat menggunakan elemen OnSwipe untuk memungkinkan pengguna untuk secara manual menarik ImageView widget di layar. Sementara membuat elemen, Anda harus memastikan Anda memberikan arah drag dan sisi widget yang harus bertindak sebagai drag handle. 1 Jika Anda menjalankan app lagi, Anda sekarang harus mampu men-drag ImageView widget. Kesimpulan Anda sekarang tahu bagaimana cara menggunakan MotionLayout widget untuk cepat menambahkan animasi kompleks, interaktif untuk aplikasi Android Anda. Anda dapat yakin bahwa animasi akan berjalan tanpa lag apapun atau jitter pada sebagian besar perangkat, selama anda menghindari nested view It's worth dicatat bahwa rilis mendatang Android Studio akan mencakup gerak Editor visual, yang kemungkinan akan lebih meningkatkan kegunaan dari widget. Untuk selengkapnya, lihat dokumentasi resmi. Di dalam postingan kali ini dan masih di Blog yang sama saya akan share tentang Cara Membuat Teks Berjalan, Bergerak, Dan Berkedip, mungkin ini juga bukanlah hal yang asing lagi bagi sobat tapi pasti tidak ada salahnya bila saya ingin mencoba shre kepada sobat yang masih belum tau. Teks Berjalan, Bergerak, Dan Berkedip ini bisa sobat terapkan di postingan, slidebar, bahkan header blog. Widget Android dapat diakses langsung dari layar beranda, memungkinkan pengguna untuk melihat informasi penting secara sekilas. Widget telah menjadi bagian integral dari sistem operasi Android sejak diperkenalkan pada 2008. Selama bertahun-tahun, widget sangat populer, memberi pengguna kenyamanan yang luar biasa. Meskipun popularitas widget telah menurun selama beberapa tahun terakhir, mereka masih digunakan secara luas. Widget waktu dan cuaca harus dimiliki di setiap perangkat Android, dan perusahaan teknologi besar membuat widget mereka sendiri untuk akses yang lebih cepat ke aplikasi mereka. Misalnya, widget LinkedIn, Google Chrome, Gmail, dan Spotify menyediakan cara yang nyaman bagi penggunanya untuk melakukan tindakan dasar dari layar beranda. Untuk menawarkan lebih banyak kenyamanan kepada pengguna kamu, kamu juga dapat membuat widget untuk aplikasi kamu. Di artikel ini, kami akan menunjukkan kepada kamu bagaimana melakukannya dengan Android Studio. Seperti yang kamu liat, ada banyak sekali Widget pada android Studio yang bisa kamu explore. Namun pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Widget Textview dan Button saja. Kedua widget ini sangat umum digunakan bagi siapa saja yang membangun aplikasi baik pada Android maupun iOS. Membuat Widget Untuk Menambahkan Widget pada Android caranya sangat mudah. Kamu hanya perlu menyeret dan menjatuhkan widget yang kamu inginkan pada Laman pembuatan aplikasi. Sebagai contoh, mari kita buat Button pada bagian tengah layar aplikasi kita. Android Studio akan membantu kita menyesuaikan letak widget. Tapi perlu diketahui, kamu bisa mengubah tata letaknya di bagian Properties yang tampil di laman Text Page XML. Mengganti Text pada Button Secara Default, text yang ada pada Button yang kamu sisipkan berupa kata “New Button” sebagai element teksnya. Kamu bisa menggantinya dengan cara mengkliknya dua kali memodifikasinya di halaman desain atau dengan mengscroll properti Button di sebelah kanan dan pilih Text Properties. Terakhir, kamu dapat mengubah teksnya dengan beralih ke tab teks XML dan memodifikasi properti android text. Mari kita buat tombol dengan teks “Change Background Color” dengan mengubah properti Tombol pada halaman teks XML untuk membaca android text = “Change background Color”. String Resources Kamu akan menemukan bahwa kode akan disorot dengan warna kuning setelah kamu melakukan perubahan. Jangan khawatir, hal ini tidak menyebabkan error pada aplikasi kamu. Kamu mendapatkan peringatan karena string yang baru saja kita masukkan “Change Background Color” adalah string yang dikodekan yang perlu dibuat menjadi String Resources. String Resources disimpan dalam file di folder res aplikasi kamu. Setiap kali kamu melakukan hardcode suatu string, Android Studio akan menunjukkan kesalahan String Resources. Untuk memperbaiki kesalahan ini , kamu bisa mengklik bola lampu kuning di sebelah string yang dikodekan dan memilih “Extract String Resource”. Pilih nama resourcse kamu, lalu klik tombol “OK” untuk menyimpan resources tersebut. Widget OnClick Jika kamu beralih ke halaman Desain, pilih widget Tombol yang kita buat, dan scroll ke bawah properti nya, kamu akan menemukan properti onClick. onClick memungkinkan kamu untuk memilih metode Java yang akan dipanggil aplikasi setelah Tombol diklik. Mari kita ubah properti onClick dari Tombol kita untuk memanggil metode “changeColor“. Perlu diingat bahwa kita harus membuat metode changeColor di Java Class kita agar perintah onClick ini berfungsi. Widget ChangeColor View Component ID Untuk memiliki fungsi metode changeColor kita harus menetapkan ID untuk Layout dan TextView nya. Pilih TextView di kotak kanan atas, yang berjudul “Component Tree“. Scroll propertinya hingga kamu melihat “id“. Ubah ID-nya menjadi “Text“. Lakukan hal yang sama untuk komponen RelativeLayout, tetapi tetapkan ID-nya ke “layout“. Kamu harus dapat melihat ID yang sesuai di sebelah setiap komponen di Component Tree. Mari kita beralih ke metode changeColor yang sebenarnya. Buka tab kamu. Di tab ini, kamu akan melihat metode yang disebut onCreate. Ini berjalan setiap kali aplikasi pertama kali dinyalakan. Kita akan membuat metode “changeColor” tepat setelah onCreate. Tambahkan yang berikut ini ke kelas kamu public void changeColorView view { RelativeLayout layout = RelativeLayoutfindViewById TextView text = TextViewfindViewById } Metode kita nantinya akan mengubah warna layout menjadi merah setelah tombol diklik. Ini juga akan mengatur objek TextView untuk mengatakan “Page is Red”. Untuk pemula Android Studio, ada banyak hal di blok kode di atas yang harus di perhatikan. Pertama, lihat method signature kita public void changeColor View View. Android membutuhkan metode onClick untuk mengambil View sebagai parameter; kegagalan melakukannya dapat menyebabkan aplikasi kamu mengalami Crash. Selanjutnya, perhatikan metode findViewById . Ini adalah metode standar untuk mengakses View atau objek pada layar aplikasi untuk digunakan dalam aplikasi kita. Seperti yang kamu lihat, kita perlu menampilkan tampilan ke RelativeLayout. Casting ini diperlukan karena findViewById mengembalikan View; Polimorfisme Java tidak memungkinkan RelativeLayout yang merupakan Tampilan untuk menggeneralisasi semua jenis Tampilan. Sekali lagi, kamu juga akan melihat peringatan kuning mengenai resourcse string ketika kamu menggunakan “Page Is Red”. Tangani peringatan ini dengan cara yang sama seperti yang kita lakukan tadi pada String Resource button dan Anda akan mendapatkan sumber daya string seperti milik saya Menguji Aplikasinya Jalankan aplikasi pada emulator atau perangkat Android debuggable eksternal. Jika kamu Mengklik tombol, nantinya akan mengubah warna layout dan mengubah TextView juga. Sumber Caramembuat link bergerak/bergoyang di blog, Link Nudging adalah suatu efek yang bergerak atau bergoyang dari sebuah/beberapa links yang ditimbulkan dari penerapan jQuery pada template di sebuah website ataupun blog. Mungkin dari kita biasa menyebutnya dengan Link Bergoyang/Bergerak atau menari, selain itu efek jQuery ini juga bisa diterapkan Sejak Android widget aplikasi telah memungkinkan pengguna mendapatkan informasi, mengendalikan aplikasi, dan melakukan tugas penting, semuanya dari kenyamanan homescreens mereka. Dalam rangkaian bagian dua ini, saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan menambahkan widget aplikasi ke proyek Androidmu. Pada akhir seri, Anda akan membuat widget yang Menampilkan beberapa kumpulan data. Melakukan tindakan unik saat pengguna berinteraksi dengan View tertentu di dalam tata letak widget itu. Pembaruan secara otomatis setiap kali satu periode waktu telah berlalu. Pembaruan dengan data baru sebagai respons terhadap interaksi pengguna. Di postingan pertama ini, kami akan menggunakan tools bawaan Android Studio untuk menghasilkan dengan cepat dan mudah semua file yang dibutuhkan untuk mengirimkan apa saja widget aplikasi Android. Kami kemudian akan memperluas fondasi ini untuk membuat widget yang mengambil dan menampilkan data dan merespons event onClick. Apa itu Widget Aplikasi? Widget aplikasi adalah aplikasi miniatur ringan yang biasanya termasuk dalam salah satu kategori berikut Widget informasi. Widget yang tidak dapat discroll yang menampilkan informasi penting, seperti widget cuaca atau jam. Koleksi widget. Widget yang dapat discroll yang menampilkan serangkaian elemen terkait, seperti galeri foto atau artikel dari publikasi yang sama. Widget koleksi biasanya didukung oleh sumber data, seperti Array atau database. Widget koleksi harus menyertakan ListView, GridView, StackView, atau AdapterViewFlipper. Kontrol widget. Widget yang bertindak sebagai remote control untuk aplikasi Anda, memungkinkan pengguna untuk memicu fungsi yang sering digunakan tanpa perlu meluncurkan aplikasi Anda. Aplikasi yang memutar musik sering memberikan widget yang memungkinkan pengguna bermain, menjeda, dan melewatkan trek langsung dari homescreen mereka. Widget hibrida. Mengapa membatasi diri Anda pada satu kategori, kapan Anda bisa memilih elemen ceri dari beberapa kategori? Sadarilah bahwa pencampuran dan pencocokan dapat menyebabkan pengalaman pengguna yang membingungkan, jadi untuk hasil terbaik Anda harus merancang widget Anda dengan satu kategori dan kemudian menambahkan elemen dari kategori lain sesuai kebutuhan. Misalnya, jika Anda ingin membuat widget yang menampilkan ramalan cuaca hari ini, namun juga memungkinkan pengguna melihat ramalan untuk hari dan lokasi yang berbeda, maka Anda harus membuat widget informasi dan kemudian menambahkan elemen kontrol yang diperlukan sesudahnya. Selain fungsi di atas, sebagian besar widget merespons event onClick dengan meluncurkan aplikasi yang terkait, serupa dengan shortcut aplikasi, namun juga dapat memberikan akses langsung ke konten tertentu dalam aplikasi itu. Widget aplikasi harus ditempatkan di dalam App Widget Host, yang paling umum adalah stok homescreen Android, walaupun ada beberapa Host Widget App pihak ketiga, seperti Nova Launcher dan Apex Launcher yang populer. Sepanjang seri ini, saya akan berbicara tentang widget sebagai sesuatu yang Anda tempatkan di homescreen, namun jika Anda memiliki ingatan samar untuk bisa memasang widget di layar lockscreen, ini bukan sekadar mimpi indah! Antara tingkat API 17 dan 20, adalah mungkin untuk menempatkan widget pada homescreen atau layar lockscreen. Sejak widget lockscreen sudah tidak berlaku lagi di level API 21, dalam seri ini kita akan membuat widget untuk homescreen saja. Mengapa Harus Membuat Widget Aplikasi? Ada beberapa alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk menambahkan widget aplikasi ke proyek Android terbarumu. Akses Mudah terhadap Informasi dan Fitur Penting Widget memungkinkan pengguna melihat informasi terpenting aplikasi Anda, langsung dari homescreen mereka. Misalnya, jika Anda telah mengembangkan aplikasi kalender, Anda mungkin membuat widget yang menampilkan detail tentang janji temu pengguna berikutnya. Ini jauh lebih mudah daripada memaksa pengguna meluncurkan aplikasimu dan berpotensi menavigasi beberapa layar, hanya untuk mengambil informasi yang sama. Jika Anda mengembangkan widget kontrol atau widget hibrida dengan elemen kontrol maka pengguna juga bisa menyelesaikan tugas langsung dari homescreen mereka. Melanjutkan contoh kalender kami, widget Anda memungkinkan pengguna membuat, mengedit dan membatalkan janji temu, berpotensi bahkan tanpa harus meluncurkan aplikasimu. Ini berpotensi menghapus beberapa langkah navigasi dari beberapa tugas terpenting aplikasimu, yang hanya dapat memberi dampak positif pada pengalaman pengguna! Akses Langsung ke Semua Layar Paling Penting dari Aplikasimu Mengetuk widget biasanya membawa pengguna ke tingkat atas aplikasi terkait, mirip dengan shortcut aplikasi. Namun, tidak seperti shortcut aplikasi, widget dapat menautkan ke area tertentu dalam aplikasi yang terkait. Misalnya, mengetuk pemberitahuan email Baru yang diterima oleh widget mungkin meluncurkan aplikasi dengan pesan baru yang telah dipilih, sambil mengetuk Create new email mungkin membawa mereka langsung ke Aktivitas ComposeEmail aplikasi Anda. Dengan menyematkan beberapa tautan dalam tata letak widget Anda, Anda dapat memberikan akses mudah satu ketukan ke semua Aktivitas terpenting dari aplikasi Anda. Buat Basis Pengguna yang Loyal dan Terlibat Sebagai keseluruhan ledakan Pokemon Go dan penurunan selanjutnya terbukti, mendapatkan satu ton orang untuk mendownload aplikasi Anda tidak secara otomatis menjamin basis pengguna loyal yang masih akan menggunakan aplikasi Anda hari, minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Pengguna seluler adalah kelompok yang cukup mudah berubah, dan dengan memori yang tersedia di smartphone atau tablet Android khas Anda setiap saat, mudah kehilangan jejak aplikasi yang telah Anda pasang pada perangkat Anda. Kemungkinannya adalah, jika Anda mengangkat smartphone Android atau tablet Anda sekarang dan menggesek app drawer, Anda akan menemukan setidaknya satu aplikasi yang benar-benar Anda lupakan. Dengan membuat widget yang menampilkan semua informasi dan fitur yang paling berharga dari aplikasi Anda, Anda memastikan bahwa setiap kali pengguna melirik homescreen mereka, mereka hanya diingatkan tidak hanya bahwa aplikasi Anda ada, namun juga memiliki konten yang bagus. Menambahkan Widget Aplikasi ke Proyek Anda Bahkan widget yang paling dasar membutuhkan banyak kelas dan sumber daya, namun saat Anda membuat widget menggunakan alat bawaan Android Studio, semua file ini dibuat untuk Anda. Karena tidak ada gunanya membuat pengembangan Android lebih sulit dari yang seharusnya, kami akan menggunakan tool ini untuk mulai memulai membangun widget kami. Widget aplikasi harus selalu dikaitkan dengan aplikasi yang mendasarinya, jadi buatlah proyek Android baru dengan pengaturan pilihan Anda. Setelah Android Studio membangun proyek Anda, pilih File> New > Widget > AppWidget dari toolbar Android Studio. Ini meluncurkan menu Configure Component dimana Anda dapat menentukan beberapa pengaturan awal widget Anda. Sebagian besar pilihan ini cukup jelas, namun ada beberapa hal yang patut ditelusuri secara lebih rinci. Resizable API 12+ Jika widget resizable, maka pengguna bisa menambah atau mengurangi jumlah 'cells' yang ditempatinya di homescreen mereka, dengan lama menekan widget dan kemudian menyeret pegangan biru yang muncul di seputar garis besarnya. Bila memungkinkan, Anda harus memberi widget kemampuan untuk mengubah ukuran secara horizontal dan vertikal, karena ini akan membantu widget Anda menyesuaikan diri dengan berbagai konfigurasi layar dan pengaturan homescreen. Jika pengguna memiliki homescreen yang berantakan dengan serius, mungkin widget Anda mungkin tidak muat di homescreen tersebut, kecuali widget Anda dapat disesuaikan. Jika Anda ingin membuat widget yang tidak dapat resizeable, buka menu dropdown Resizable dan pilih Only horizontal, Only vertikal, atau Not resizable. Lebar Minimum dan Tinggi Lebar minimum dan tinggi menentukan jumlah cell yang biasanya akan menempati widget Anda saat ditempatkan di homescreen. Untuk widget resizable, ini adalah yang terkecil pengguna dapat ukurkan widget Anda, sehingga Anda dapat menggunakan nilai-nilai ini untuk mencegah pengguna dari mengecilkan widget Anda ke titik di mana ia menjadi tidak dapat digunakan. Jika widget Anda tidak resizable, maka nilai minimum dan tinggi minimum adalah lebar permanen dan tinggi widget Anda. Untuk meningkatkan kesempatan memasang widget dengan nyaman di berbagai homescreen, disarankan agar Anda tidak menggunakan apapun yang lebih besar dari 4 kali 4 untuk nilai lebar dan tinggi minimum. Sementara lebar dan tinggi yang tepat dari 'cells' homescreen bervariasi antar perangkat, Anda bisa mendapatkan perkiraan kasar berapa banyak DPIs dots per inch widget Anda akan menempati dengan menggunakan rumus berikut 1 70 × number of cells -30 Misalnya, jika widget Anda adalah 2 x 3 cell 1 70 x 2 - 30 = 110 2 70 x 3 - 30 = 180 Widget ini akan menempati sekitar 110 x 180 DPIs pada homescreen pengguna. Jika nilai ini tidak sesuai dengan dimensi cell perangkat tertentu, maka Android akan secara otomatis memutar widget Anda ke ukuran cell terdekat. Tinjau semua opsi di menu ini dan buat perubahan yang diinginkan saya tetap berpegang pada default dan kemudian klik Finish. Android Studio sekarang akan menghasilkan semua file dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengirimkan widget aplikasi dasar. Widget ini tidak terlalu menarik ini pada dasarnya hanyalah blok biru dengan kata Contoh tertulis di atasnya namun widget fungsional yang dapat Anda uji pada perangkat Anda. Untuk menguji widget Install proyek Anda di perangkat fisik Android atau AVD Android Virtual Device. Luncurkan Android's Widget Picker dengan menekan sembarang ruang kosong di homescreen, lalu ketuk kata Widget yang muncul di bagian bawah layar. Gesek melalui Penjelajah Widget sampai Anda melihat widget Contoh biru. Tekan ke bawah widget ini untuk memasukkannya ke homescreen Anda. Masukkan mode resize dengan menekan widget sampai set pegangan biru muncul, lalu seret pegangan ini untuk menambah atau mengurangi jumlah cell yang dimiliki widget ini. Menjelajahi File Widget Aplikasi Widget ini mungkin tidak terlalu banyak, tapi mencakup semua kelas dan sumber daya yang akan kita kerjakan sepanjang sisa seri ini, jadi mari kita lihat file-file ini dan peran yang mereka mainkan dalam memberikan widget aplikasi. Penyedia widget adalah kelas kenyamanan yang berisi metode yang digunakan untuk interface pemrograman dengan widget melalui broadcast event. Di bawah tenda, widget pada dasarnya hanya BroadcastReceiver yang dapat merespons berbagai tindakan, seperti pengguna yang memasang contoh widget baru di homescreen mereka. Yang paling menonjol, penyedia widget aplikasi adalah tempat Anda akan menentukan metode siklus hidup widget Anda, yang bisa dipanggil untuk setiap contoh widget atau hanya untuk contoh tertentu. Meskipun kita cenderung menganggap widget sebagai entitas tunggal yang ditempatkan pengguna di homescreen mereka sekali, tidak ada yang mencegahnya menciptakan beberapa contoh widget yang sama. Mungkin widget Anda dapat disesuaikan, sampai pada titik di mana berbagai contoh dapat memiliki fungsi yang berbeda secara signifikan, atau mungkin pengguna hanya menyukai widget Anda sehingga mereka ingin memasangnya di seluruh homescreen mereka! Mari kita lihat berbagai metode siklus hidup yang dapat Anda terapkan di kelas penyedia widget Event onReceive Android memanggil method onReceive pada BroadcastReceiver yang terdaftar setiap kali event yang ditentukan terjadi. Anda biasanya tidak perlu menerapkan method ini secara manual, karena kelas AppWidgetProvider secara otomatis menyaring semua siaran widget dan operasi delegasi ke metode yang sesuai. Event onEnabled Method lifecycle onEnabled disebut sebagai respons terhadap ACTION_APPWIDGET_ENABLED, yang disiarkan saat pengguna menambahkan contoh pertama widget Anda ke layar awal mereka. Jika pengguna membuat dua contoh widget Anda, maka onEnabled dipanggil untuk instance pertama, namun tidak untuk yang kedua. Metode siklus hidup ini adalah tempat Anda melakukan setup yang hanya perlu dilakukan sekali untuk semua contoh widget, seperti membuat database atau menyiapkan layanan. Perhatikan bahwa jika pengguna menghapus semua contoh widget Anda dari perangkat mereka dan kemudian membuat instance baru, maka ini digolongkan sebagai instance pertama, dan akibatnya method onEnabled akan dipanggil sekali lagi. Event onAppWidgetOptionsChanged Metode siklus hidup ini disebut sebagai tanggapan terhadap ACTION_APPWIDGET_OPTIONS_CHANGED, yang disiarkan saat contoh widget dibuat dan setiap kali widget diubah ukurannya. Anda dapat menggunakan metode ini untuk mengungkapkan atau menyembunyikan konten berdasarkan ukuran pengguna widget Anda, meskipun callback ini hanya didukung di Android dan yang lebih tinggi. Event onUpdate Metode siklus hidup onUpdate disebut setiap waktu Interval update telah berlalu. Pengguna melakukan tindakan yang memicu metode onUpdate. Pengguna menempatkan contoh widget baru di homescreen mereka kecuali widget Anda berisi Aktivitas konfigurasi, yang akan kita bahas di bagian dua. Metode siklus hidup onUpdate juga disebut sebagai respons terhadap ACTION_APPWIDGET_RESTORED, yang disiarkan setiap kali sebuah widget dipulihkan dari cadangan. Untuk sebagian besar proyek, metode onUpdate akan berisi sebagian besar kode penyedia widget, terutama karena ini juga tempat Anda mendaftarkan penangan event widget Anda. Event onDeleted Method onDeleted dipanggil setiap kali sebuah instance dari widget Anda dihapus dari App Widget Host, yang memicu siaran ACTION_APPWIDGET_DELETED sistem. Event onDisabled Metode ini disebut sebagai respons terhadap siaran ACTION_APPWIDGET_DISABLED, yang dikirim saat contoh terakhir widget Anda dihapus dari Host Widget Aplikasi. Misalnya, jika pengguna membuat tiga contoh widget Anda, metode onDisabled hanya akan dipanggil saat pengguna menghapus contoh ketiga dan terakhir dari homescreen mereka. Metode lifecycle onDisabled adalah di mana Anda harus membersihkan sumber daya yang Anda buat di onEnabled, jadi jika Anda membuat database di onEnabled, maka Anda akan menghapusnya di onDisabled. Event onRestored Metode onRestored dipanggil untuk menanggapi ACTION_APPWIDGET_RESTORED, yang disiarkan setiap kali sebuah instance dari widget aplikasi dipulihkan dari cadangan. Jika Anda ingin mempertahankan data yang persisten, Anda harus mengganti metode ini dan memetakan AppWidgetIds sebelumnya ke nilai yang baru, misalnya 1 public void onRestoredContext context, int[] oldWidgetIds, 2 int[] newWidgetIds { 3 } 4 } Jika Anda membuka file yang dibuat oleh Android Studio secara otomatis, Anda akan melihat bahwa aplikasi tersebut sudah berisi implementasi beberapa metode siklus hidup widget ini 1 import 2 import 3 import 4 import 5 6 //All widgets extend the AppWidgetProvider class// 7 8 public class NewAppWidget extends AppWidgetProvider { 9 10 static void updateAppWidgetContext context, AppWidgetManager appWidgetManager, 11 int appWidgetId { 12 13 CharSequence widgetText = 14 15 //Load the layout resource file into a RemoteViews object// 16 17 RemoteViews views = new RemoteViews 18 widgetText; 19 20 //Tell the AppWidgetManager about the updated RemoteViews object// 21 22 views; 23 } 24 25 //Define the onUpdate lifecycle method// 26 27 Override 28 public void onUpdateContext context, AppWidgetManager appWidgetManager, int[] appWidgetIds { 29 30 //appWidgetIds is an array of IDs that identifies every instance of your widget, so this 31 //particular onUpdate method will update all instances of our application widget// 32 33 for int appWidgetId appWidgetIds { 34 updateAppWidgetcontext, appWidgetManager, appWidgetId; 35 } 36 } 37 38 Override 39 40 //Define the onEnabled lifecycle method// 41 42 public void onEnabledContext context { 43 44 //To do// 45 } 46 47 Override 48 49 //Define the onDisabled method// 50 51 public void onDisabledContext context { 52 53 //To do// 54 55 } 56 } File Layout Widget File res/layout/ mendefinisikan layout widget kita, yang saat ini hanya latar belakang biru dengan kata Example yang tertulis di dalamnya. Perbedaan utama antara membuat tata letak untuk Aktivitas dan membuat tata letak untuk widget adalah tata letak widget harus didasarkan pada RemoteViews, karena ini memungkinkan Android menampilkan tata letak dalam proses di luar aplikasi Anda yaitu di homescreen pengguna. RemoteViews tidak mendukung setiap jenis layout atau View, jadi saat membangun layout widget, Anda terbatas pada tipe berikut AnalogClock Button Chromometer FrameLayout GridLayout ImageButton ImageView LinearLayout ProgressBar RelativeLayout TextView ViewStub Jika Anda membuat widget koleksi, Anda juga dapat menggunakan jenis berikut saat aplikasi Anda terpasang pada Android dan yang lebih tinggi AdapterViewFlipper GridView ListView StackView ViewFlipper Subclass dan keturunan dari Views dan kelas di atas tidak didukung. Klik dan Gesek Untuk memastikan pengguna tidak sengaja berinteraksi dengan widget saat mereka menavigasi di sekitar layar awal mereka, widget hanya akan merespons event OnClick. Pengecualiannya adalah saat pengguna menghapus widget dengan menyeretnya ke dalam tindakan Uninstall homescreen mereka, karena dalam situasi ini widget Anda akan merespons isyarat gesek vertikal. Namun, karena interaksi ini dikelola oleh sistem Android, Anda tidak perlu khawatir menerapkan dukungan tangkapan vertikal di aplikasi Anda. File Info Widget File res/xml/ juga dikenal sebagai file AppWidgetProviderInfo mendefinisikan sejumlah properti widget, termasuk banyak pengaturan yang Anda pilih di menu Configure Component Android Studio, seperti dimensi minimum widget Anda dan apakah itu dapat ditempatkan di layar lockscreen. File konfigurasi juga menentukan seberapa sering widget Anda meminta informasi baru dari layanan update App Widget. Memutuskan frekuensi ini mengharuskan Anda untuk mencapai keseimbangan yang rumit interval pembaruan yang lebih lama akan membantu menghemat baterai perangkat, namun menempatkan jarak Anda terlalu jauh dan widget Anda mungkin menampilkan informasi yang kedaluwarsa. Anda juga harus sadar bahwa sistem akan membangunkan perangkat tidur agar bisa mendapatkan informasi baru, jadi walaupun memperbarui widget Anda setiap setengah jam sekali mungkin tidak terdengar berlebihan, ini bisa mengakibatkan widget Anda membangunkan perangkat setiap 30 menit sekali, yaitu akan mempengaruhi konsumsi baterai Jika Anda membuka file proyek Anda, Anda akan melihat bahwa itu sudah mendefinisikan sejumlah properti widget, termasuk interval update. 1 2 Jika Anda memberi pilihan pada pengguna untuk memasang widget di layar lockscreen, ingatlah bahwa isi widget akan terlihat oleh siapa saja yang melirik layar lockscreen. Jika tata letak 'default' Anda berisi informasi pribadi atau berpotensi sensitif, maka Anda harus menyediakan tata letak alternatif agar widget Anda dapat digunakan saat ditempatkan di layar lockscreen. File res/values/ Widget tidak terlihat terbaik saat mereka saling menekan, atau saat mereka berada di tepi homescreen. Setiap kali widget Anda ditampilkan di Android atau lebih tinggi, sistem operasi Android secara otomatis memasukkan beberapa padding antara frame widget dan kotak pembatas. Jika aplikasi Anda bergetar pada perangkat yang menjalankan apa saja lebih awal dari Android widget Anda harus memasok padding ini sendiri. Saat Anda membuat widget menggunakan menu File > New > Widget > AppWidget, Android Studio menghasilkan dua file yang menjamin widget Anda selalu memiliki padding yang benar, terlepas dari versi Android yang terpasang di dalamnya. Anda akan menemukan kedua file ini di folder res proyek Anda res/values/ File ini mendefinisikan 8dpi padding yang perlu diberikan widget Anda kapan pun terpasang di level API 13 atau yang lebih baru. 1 8dp res/values-v14/ Karena Android dan yang lebih tinggi secara otomatis menerapkan padding ke setiap widget, padding yang disediakan widget Anda akan menjadi tambahan padding default ini. Untuk memastikan widget Anda sejajar dengan ikon aplikasi atau widget lain yang telah ditempatkan pengguna di layar awal mereka, file ini menentukan bahwa widget Anda seharusnya tidak memberikan margin tambahan untuk Android dan yang lebih tinggi 1 0dp Margin default ini membantu menyeimbangkan layar homescreen secara visual, jadi Anda harus menghindari modifikasi - Anda sama sekali tidak ingin widget Anda menjadi yang aneh. Tata letak widget Anda sudah mengacu pada nilai dimensi ini androidpadding="dimen/widget_margin" jadi hati-hati jangan sampai mengubah garis ini saat mengerjakan tata letak widget Anda. Meskipun file ini adalah cara termudah untuk memastikan widget Anda selalu memiliki padding yang benar, jika teknik ini tidak sesuai untuk proyek khusus Anda, maka salah satu alternatifnya adalah membuat beberapa latar belakang sembilan patch dengan margin yang berbeda untuk tingkat API 14 dan lebih tinggi, dan level API 13 dan yang lebih rendah. Anda dapat membuat sembilan patch menggunakan tool 9-patch Android Studio's Draw, atau dengan program edting grafis khusus seperti Adobe Photoshop. Proyek Manifest Dalam file proyek Anda, Anda perlu mendaftarkan widget Anda sebagai BroadcastReceiver dan menentukan penyedia widget dan file AppWidgetProviderInfo yang widget ini harus digunakan. Jika Anda membuka manifest, Anda akan melihat bahwa Android Studio telah menambahkan semua informasi ini untuk Anda. 1 //The widget’s AppWidgetProvider; in this instance that’s 2 3 4 5 6 //An intent filter for the action// 7 8 9 10 11 17 18 19 Widget Picker Resource File res/drawable/ adalah sumber drawable yang mewakili widget Anda di Penjelajah Widget. Untuk mendorong pengguna memilih widget Anda dari semua opsi yang tersedia, drawable yang diinginkan ini harus menampilkan widget Anda, dikonfigurasikan dengan benar pada layar utama dan menampilkan banyak konten yang bermanfaat. Saat membuat widget menggunakan menu File > New > Widget > AppWidget, Android Studio akan menghasilkan pratinjau drawable yang dapat dicadangkan secara otomatis Pada bagian kedua, saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana dengan cepat dan mudah mengganti stok drawable ini, dengan menggunakan tool bawaan Android Studio untuk menghasilkan gambar pratinjau Anda sendiri. Membangun Layout Anda Sekarang kita memiliki gambaran bagaimana file-file ini berkumpul untuk membuat widget aplikasi, mari kita memperluas fondasi ini dan membuat widget yang tidak lebih dari sekedar menampilkan kata Example pada latar belakang biru! Kami akan menambahkan fungsi berikut ke widget kami TextView yang menampilkan label ID Widget Aplikasi. TextView yang mengambil dan menampilkan ID untuk contoh widget tertentu ini. TextView yang merespons event onClick dengan meluncurkan browser default pengguna dan memuat URL. Sementara kita bisa menarik tiga TextViews dari palet Android Studio dan menjatuhkannya ke kanvas, jika widget Anda terlihat bagus maka pengguna akan cenderung menempatkannya di homescreen mereka, jadi mari kita membuat beberapa sumber yang akan memberi widget ekstra visual menarik. Buat Latar Belakang Widget Saya akan membuat persegi panjang dengan sudut membulat, latar belakang gradien, dan border, yang akan saya gunakan sebagai latar belakang widget saya Klik kontrol folder proyek drawable Anda dan pilih New > Drawable resource file. Beri nama file ini widget_background dan klik OK. Masukkan kode berikut 1 2 3 androidshape="rectangle"> 4 5 8 9 13 14 19 2. Buat Latar Belakang TextView Selanjutnya, buat bentuk untuk digunakan sebagai latar belakang TextViews kami Klik kontrol folder proyek drawable Anda dan pilih New > Drawable resource file. Nama file ini tvbackground lalu klik OK. Masukkan kode berikut 1 2 3 androidshape="rectangle" > 4 5 8 9 10 11 16 3. Buat Beberapa Styles Saya juga akan menggunakan styles berikut widget_text. Efek bold yang akan saya terapkan pada teks widget. widget_views. Berbagai margin dan padding yang akan saya terapkan pada TextViews saya. Buka file proyek Anda dan tambahkan yang berikut ini 1 2 8dp 3 12dp 4 12dp 5 12dp 6 bold 7 8 9 10 bold 11 4. Bangun Layout Anda! Sekarang semua sumber daya kita ada, kita bisa membuat layout widget kita. Buka file dan tambahkan yang berikut ini 1 7 8 14 15 21 22 28 29 30 37 Akhirnya, buka file dan tentukan sumber string yang kami rujuk dalam tata letak kami 1 2 Widget 3 App Widget ID\u0020 4 Tap to launch URL 5 Tab Desain Android Studio membantu Anda bekerja lebih efisien, dengan melihat pratinjau bagaimana tata letak Anda akan ditampilkan di berbagai perangkat. Beralih ke tab Desain jauh lebih mudah daripada menjalankan proyek Anda di perangkat Android setiap saat Anda membuat perubahan pada tata letak Anda. Frustratingly, Android Studio tidak menyediakan skin widget khusus, jadi secara default layout widget Anda diberikan seperti Activity biasa, yang tidak memberikan wawasan terbaik tentang bagaimana widget Anda akan terlihat di homescreen pengguna. Salah satu solusi potensial adalah membuat tata letak Anda menggunakan skin Android Wear Square, yang sebanding dengan ukuran dan bentuk widget aplikasi Android Pastikan tab Device Android Studio dipilih. Buka Device dropdown. Pilih 280 x 280, hdpi Square dari menu dropdown. Buat Widget Fungsionalitas Sekarang widget kita terlihat bagiannya, saatnya untuk memberikan beberapa fungsi Retrieve and display data. contoh widget diberikan sebuah ID saat ditambahkan ke Host Widget Aplikasi. ID ini tetap ada di seluruh siklus hidup widget dan akan benar-benar unik untuk contoh widget itu, bahkan jika pengguna menambahkan beberapa contoh widget yang sama ke homescreen mereka. Add an action. Kami akan membuat OnClickListener yang meluncurkan browser default pengguna dan memuat URL. Buka file penyedia widget dan hapus baris yang mengambil sumber string appwidget_text 1 static void updateAppWidgetContext context, AppWidgetManager appWidgetManager, 2 int appWidgetId { 3 4 //Delete the following line// 5 6 CharSequence widgetText = 7 RemoteViews views = new RemoteViews 8 widgetText; 9 10 views; 11 12 } Di blok updateAppWidget, sekarang kami perlu memperbarui placeholder dengan ID unik dari widget ini 1 RemoteViews views = new RemoteViews 2 Kita juga perlu membuat objek Intent yang berisi URL yang harus dimuat setiap kali pengguna berinteraksi dengan TextView ini. 1 Intent intent = new Intent 2 PendingIntent pendingIntent = 0, intent, 0; 3 4 //Attach an OnClickListener to our “launch_url” button, using setOnClickPendingIntent// 5 6 pendingIntent; Inilah file penyedia widget lengkap 1 import 2 import 3 import 4 import 5 import 6 import 7 import 8 9 public class NewAppWidget extends AppWidgetProvider { 10 11 static void updateAppWidgetContext context, 12 13 AppWidgetManager appWidgetManager, 14 15 int appWidgetId { 16 17 //Instantiate the RemoteViews object// 18 19 RemoteViews views = new RemoteViews 20 21 //Update your app’s text, using the setTextViewText method of the RemoteViews class// 22 23 24 25 //Register the OnClickListener// 26 27 Intent intent = new Intent 28 PendingIntent pendingIntent = 0, intent, 0; 29 pendingIntent; 30 views; 31 32 } 33 34 Override 35 public void onUpdateContext context, AppWidgetManager appWidgetManager, int[] appWidgetIds { 36 37 //Update all instances of this widget// 38 39 for int appWidgetId appWidgetIds { 40 updateAppWidgetcontext, appWidgetManager, appWidgetId; 41 } 42 } 43 } Menguji Widget Sudah waktunya memasang widget ini untuk di uji! Pasang proyek yang telah diperbarui di perangkat Android Anda. Untuk memastikan Anda melihat versi terbaru widget ini, hapus contoh widget yang ada dari homescreen Anda. Tekan sembarang bagian kosong dari homescreen, lalu pilih widget Anda dari Widget Picker. Reposisi dan ubah ukuran widget sesuai keinginan. Periksa apakah widget merespons peristiwa masukan pengguna, dengan memilih Ketuk untuk meluncurkan URL TextView. Widget aplikasi harus merespons dengan meluncurkan browser default Anda dan memuat URL. Jika Anda telah mengikuti tutorial ini, maka pada titik ini Anda memiliki widget yang berfungsi penuh yang menunjukkan banyak konsep inti widget aplikasi Android. Anda juga bisa mendownload proyek selesai dari repo GitHub kami. Kesimpulan Di postingan ini kami memeriksa semua file yang dibutuhkan untuk mengirimkan widget aplikasi Android, sebelum membangun widget yang mengambil dan menampilkan beberapa data unik dan merespons peristiwa masukan pengguna. Saat ini, ada satu fungsi utama yang masih hilang dari widget kami tidak pernah menampilkan informasi baru! Di postingan berikutnya, widget ini kita beri kemampuan untuk mengambil dan menampilkan data baru secara otomatis, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, dan langsung merespon event input pengguna. Sementara itu, lihat beberapa postingan keren kami lainnya tentang pengembangan aplikasi Android di sini, di Envato Tuts+! Gimanasudah paham khan dengan apa yang dimaksud gambar berjalan tersebut? OK, kalau sudah paham sekarang mulai bahas Cara Membuat Gambar Berjalan. Cara Membuat Gambar Berjalan pada sidebar atau postingan dalam Blog hanya perlu menambahkan alamat URL gambar yang diinginkan ke dalam kode di bawah ini:
Menerapkan Animasi pada project Flutter Hai rekan-rekan developer! Sebelumnya saya sudah berbagi tentang bagaimana cara menerapkan sebuah multitype view pada RecyclerView. Nah, kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang bagaimana cara menerapkan animasi pada project Flutter. đź’» Mulai Belajar Pemrograman Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional. Daftar Sekarang Tapi sebelum lanjut, kenapa kita perlu menerapkan sebuah animasi di aplikasi yang sedang kita kembangkan? Dengan menerapkan animasi, kita bisa menambah pengalaman pengguna ketika menggunakan aplikasi kita. Sebaliknya, jika kita tidak menerapkan sebuah animasi, aplikasi akan terlihat kaku. Alhasil, pengguna pun cepat bosan dan bisa memutuskan untuk uninstall aplikasi tersebut dari peranti mereka. Pada umumnya, animasi secara default terdapat pada transisi perpindahan halaman di dalam aplikasi. Animasinya pun beragam tergantung framework di setiap platform device. Menariknya, kita bisa mengubah dan mengganti animasi tersebut dengan animasi yang kita inginkan. Animasi Pada Project Flutter Hero Animation Untuk aplikasi yang dikembangkan dengan Flutter, terdapat built-in animasi yang bisa langsung kita gunakan untuk mempercantik dan membantu kita untuk menambah pengalaman pengguna. Yaitu, Hero Animation. Animasi yang digunakan untuk menampilkan transisi sebuah widget di dalam UI ketika berpindah halaman. Sebagai contoh, misal kita mempunyai aplikasi seperti berikut Aplikasi di atas terlihat kaku ketika berpindah halaman, namun ketika kita menerapkan hero animation, kita bisa menambahkan animasi pada widget ketika berpindah halaman seakan-akan widget tersebut dipindah dari satu halaman ke halaman lainnya seperti berikut Tidak sampai di situ, kita juga bisa mengubah bentuk dari widget tersebut saat ditampilkan pada halaman tujuan Struktur dari Hero Animation Pada dasarnya, Hero Animation adalah implementasi dari 2 dua widget Hero dengan struktur implementasinya sebagai berikut Hero widget sebagai start point. Widget hero yang digunakan untuk merepresentasikan grafis dan ditandai dengan sebuah tag yang ditampilkan pada source route. Hero widget sebagai endpoint, atau bisa disebut sebagai hero destination. Widget ini sama seperti widget yang ditampilkan pada source route, yaitu widget yang merepresentasikan grafis dan memiliki tag yang berada pada destination route. Pembuatan route yang berisi tujuan akhir dari hero animation. Route ini berfungsi untuk menentukan widget yang ada di akhir animasi. Menjalankan animasi dengan memanggil destination route yang berada di dalam stack navigator. Navigator akan melakukan operasi push dan pop untuk menjalankan hero animation dengan melakukan komparasi antara tag widget yang ada di source dan destination route. Flutter akan melakukan kalkulasi nilai batasan hero widget ukuran interpolasi dan posisi dari start point ke end point dan akan menjalankan animasi di overlay bagian yang berada di antara source dan destination route. Menerapkan Hero Animation Tanpa berlama-lama, mari kita praktekkan bagaimana menerapkan hero animation. Langsung saja buat project baru Flutter, bisa menggunakan VSCode atau Android Studio. Jika project baru sudah selesai dibuat, buka berkas kemudian modifikasi kode yang berada di dalamnya menjadi seperti berikut 1234567891011121314151617181920212223242526 import 'packageflutter/ main => runAppMyApp;class MyApp extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return MaterialApp title 'Flutter Demo', theme ThemeData primarySwatch , home HomeScreen, ; }}class HomeScreen extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return Scaffold appBar AppBar title Text"Hero Animation Sample", , }} Sebelum lanjut menambahkan widget Hero, mari kita tambahkan terlebih dahulu asset gambar yang akan ditampilkan pada widget Image. Silakan unduh assetnya di tautan ini. Namun teman-teman juga bisa menggunakan asset sed. Lanjut, buatlah folder baru dengan nama asset kemudian tempat asset gambar yang sudah diunduh di dalamnya. Kemudian daftarkan asset gambar tersebut ke dalam berkas seperti berikut flutter The following line ensures that the Material Icons font is included with your application, so that you can use the icons in the material Icons class. uses-material-design true To add assets to your application, add an assets section, like this assets - asset/ Pastikan kembali indentasi tiap asset agar tidak terjadi error ketika melakukan sync packages. Setelah selesai, mari kita buka kembali berkas Kemudian lengkapi kode pada kelas HomeScreen dengan widget Hero dan beberapa widget lainnya seperti berikut 123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536 class HomeScreen extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return Scaffold appBar AppBar title Text"Hero Animation Sample", , body Center child Column mainAxisAlignment children [ Hero tag "logo", child "asset/ width 150, height 150, , , Padding padding const child RaisedButton child Text"To another screen", onPressed { MaterialPageRoutebuilder _ { return SecondScreen; }; }, , ], , , ; }} Di dalam widget Hero di atas terdapat sebuah widget Image yang menampilkan asset gambar yang sudah kita tambahkan sebelumnya. Selain itu, pada kelas HomeScreen di atas terdapat sebuah widget Button yang digunakan untuk menampilkan halaman baru menggunakan Navigator. Lanjut, buat lagi kelas baru di dalam bekas dengan nama SecondScreen. Buka, kemudian lengkapi kode di dalamnya seperti berikut 1234567891011121314151617181920 class AnotherScreen extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return Scaffold appBar AppBar title Text"Another Screen", , body Center child Hero tag "logo", child "asset/ width 75, height 75, , , , ; }} Jika sudah, secara keseluruhan berkas kurang lebih akan seperti berikut 1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041424344454647484950515253545556575859606162636465666768697071727374 import 'packageflutter/ main => runAppMyApp;class MyApp extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return MaterialApp title 'Flutter Demo', theme ThemeData primarySwatch , home HomeScreen, ; }}class HomeScreen extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return Scaffold appBar AppBar title Text"Hero Animation Sample", , body Center child Column mainAxisAlignment children [ Hero tag "logo", child "asset/ width 150, height 150, , , Padding padding const child RaisedButton child Text"To another screen", onPressed { MaterialPageRoutebuilder _ { return SecondScreen; }; }, , ], , , ; }}class SecondScreen extends StatelessWidget { override Widget buildBuildContext context { return Scaffold appBar AppBar title Text"Another Screen", , body Center child Hero tag "logo", child "asset/ width 75, height 75, , , , ; }} Sampai di sini kita sudah selesai menerapkan Hero Animation. Jika dijalankan, teman-teman akan melihat hasil yang seperti dicontohkan di awal. Nah, yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Hero Animation adalah tag hero. Ketika terjadi eror seperti animasi yang tidak dapat berjalan dengan baik, pastikan kembali tag yang digunakan di widget yang berada pada source dan destination route adalah sama. Selain itu, di dalam 1 satu source route tidak boleh 2 dua atau lebih widget memiliki tag yang seperti ini akan kita temukan ketika ingin menerapkan Hero Animation pada widget ListView. Kesimpulan Seperti yang sudah disebutkan di awal, menerapkan animasi merupakan salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk menambah pengalaman pengguna. Dengan bertambahnya pengalaman pengguna, jumlah instal dari aplikasi kita pun akan ikut bertambah. Tentu ini akan sangat menguntungkan. Sebenarnya masih banyak lagi animasi-animasi yang bisa kita terapkan terutama pada project Flutter. Tinggal bagaimana cara kita menerapkan dan menyesuaikan dengan aplikasi yang sedang dikembangkan. Mungkin cukup sampai di sini tutorial kali ini. Jika ada yang mau ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ya, dan untuk contoh project yang sudah kita coba buat, bisa dilihat di laman Github ini. Menerapkan Animasi pada project Flutter Salam! Ingin baca tulisan saya lainnya? Simak 1. 2. Ingin juga dapat info update tentang tutorial di blog kami via sosial media? bisa ! Follow kami ya
Setelahdiatur, Anda cukup mulai menggunakannya langsung dari aplikasi Pintasan, atau menambahkannya sebagai widget ke layar beranda iOS Anda untuk akses cepat. Cara membuat pintasan Anda sendiri di iPhone. Anda dapat membuat pintasan khusus di iOS menggunakan aplikasi Pintasan. Langkah #1: Buat Pintasan Baru Mencari coding Flutter animation yang lengkap? Yuk langsung simak tutorial belajar flutter animation berikut ini sampai tuntas! Seri belajar flutter animation kali ini akan mengajak Anda menguasai dua point berikut Cara menggunakan kelas-kelas dasar dari pustaka animasi untuk menambahkan efek animasi pada sebuah widget. Momen yang tepat untuk menggunakan AnimatedWidget dan AnimatedBuilder. Anda juga akan belajar bagaimana cara membuat animasi yang “eksplisit” dengan Flutter. Setelah memahami beberapa konsep, kelas dan metode esensial dari perpustakaan animasi, kami akan menunjukkan 5 contoh pembuatan animation Flutter yang dibangun di atas satu sama lain. Dari sinilah Anda akan melihat berbagai sisi pustaka animasi Flutter secara mendalam. Flutter SDK juga menyediakan animasi eksplisit bawaan, seperti FadeTransition, SizeTransition, dan SlideTransition. Animasi sederhana ini diaktifkan oleh pengaturan pada titik awal dan akhir pemrograman. Mereka lebih mudah diterapkan daripada animasi eksplisit khusus atau custom. Belajar Flutter Animation Konsep dan Kelas EsensialFlutter AnimationCurved­Animat Animasi5 Contoh Flutter AnimationRendering Animasi di FlutterMenyederhanakan Animasi dengan AnimatedWidgetMeninjau Progres Animasi di FlutterPemfaktoran Ulang dengan AnimatedBuilderMembuat Animasi secara Bersamaan Belajar Flutter Animation Konsep dan Kelas Esensial Poin penting untuk diingat Animasi – merupakan kelas inti di perpustakaan animation Flutter– menginterpolasi nilai yang digunakan untuk memandu jalannya sebuah animasi. Objek Animasi mengetahui status animasi saat ini misalnya, apakah animasi mulai berjalan, berhenti, atau bergerak maju atau mundur, tetapi komponen ini tidak tahu apapun terkait bentuk yang muncul di layar. AnimationController dipakai untuk mengelola Animasi. CurvedAnimation mendefinisikan perkembangan desain dalam bentuk kurva non-linier. Tween menginterpolasi antara rentang data seperti yang digunakan oleh objek yang dianimasikan. Misalnya, Tween mungkin mendefinisikan interpolasi dari merah ke biru, atau dari 0 hingga 255. Gunakan Listeners dan StatusListeners untuk memantau perubahan status animasi. Sistem animasi di Flutter didasarkan pada objek Animasi yang Anda ketik. Terdapat dua cara bagi Widget untuk menggabungkan animasi secara langsung ke fungsi build mereka. Pertama, Widget membaca nilai animasi saat ini dan mendengarkan perubahan statusnya. Atau kedua, mereka memakai sebuah animasi sebagai dasar untuk animasi yang lebih rumit, dan yang mereka teruskan ke Widget lain. Flutter Animation Objek flutter animation tidak tahu apa-apa terkait bentuk yang muncul di layar komputer. Animasi hanya sebatas kelas abstrak yang memahami nilai dan statusnya saat ini selesai atau diberhentikan. Salah satu jenis animasi yang umum digunakan adalah Animation. Objek animasi secara berurutan menghasilkan angka yang diinterpolasi antara dua nilai selama durasi tertentu. Output dari objek Animasi bisa berupa angka linear, kurva, fungsi langkah, atau pemetaan lain sesuai rancangan Anda. Animasi pun dapat bergerak secara terbalik atau tiba-tiba berputar arah di tengah perjalanan, tergantung pada bagaimana cara Anda mengendalikannya. Lebih jauh lagi, sebuah animasi bisa menginterpolasi varian lain selain double, misalnya Animation atau Animation. Setiap objek animasi memiliki status, yang mana nilainya selalu tersedia dalam anggota .value. Selain tidak tahu akan rupa yang muncul di layar, objek animasi turut tidak tahu-menahu tentang rendering atau fungsi build. Curved­Animation CurvedAnimation mendefinisikan progres animasi dalam bentuk kurva non linear. Adapun coding CurvedAnimation adalah animation = CurvedAnimationparent controller, curve Catatan kelas Curves dapat mendefinisikan banyak kurva yang sering digunakan, ataupun kurva custom yang Anda susun sendiri. Contoh coding CurvedAnimation import 'dartmath'; class ShakeCurve extends Curve { override double transformdouble t => sint * pi * 2; } Telusuri dokumentasi Curves untuk mendapatkan daftar lengkap konstanta kurva Flutter dengan pratinjau visual. CuverdAnimation dan AnimationController akan dijelaskan pada bagian selanjutnya merupakan bagian dari Animation, jadi Anda bisa melewati keduanya secara bergantian. Khusus untuk CurvedAnimation, ia dapat menjadi pembungkus objek yang dimodifikasi. Kita tidak membuat subclass AnimationController untuk menerapkan suatu kurva. AnimationController AnimationController adalah objek animation Flutter khusus yang menghasilkan nilai baru setiap kali komputer siap untuk mengolah bingkai baru. Secara default, AnimationController menghasilkan angka dari 0,0 hingga 1,0 secara linier dalam durasi tertentu. Sebagai contoh, coding berikut ini bisa untuk membuat objek animasi Flutter, tetapi tidak untuk menjalankannya controller = AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; AnimationController diturunkan dari Animation, sehingga dapat digunakan di mana pun objek animation diperlukan. Namun, AnimationController memiliki metode tambahan untuk mengontrol animasi. Misalnya, Anda memulai animasi dengan metode .forward. Kemudian, serangkaian angka akan dihasilkan oleh metode ini – biasanya 60 angka per detik – dan mereka “terikat” ke refresh layar. Setelah semua angka sukses dibuat, setiap objek animasi kini bisa memanggil objek Listener yang terlampir di pustaka. Cek juga bagian RepaintBoundary terkait cara membuat daftar tampilan kustom dari setiap anak animasi. Saat membuat AnimationController, Anda akan meneruskan argumen vsync. Kehadiran vsync mencegah animasi di luar layar menghabiskan sumber daya yang tidak perlu. Anda dapat menggunakan objek stateful sebagai vsync dengan menambahkan SingleTickerProviderStateMixin ke definisi kelas. Catatan Dalam beberapa kasus, sebuah posisi bisa melebihi rentang dari AnimationController. Misalnya, fungsi fling memungkinkan Anda untuk memberikan kecepatan, gaya, dan posisi melalui objek Force. Posisinya bias berupa apa saja dan bisa di luar kisaran 0,0 hingga 1,0. CurvedAnimation juga dapat melebihi rentang 0,0 hingga 1,0, bahkan ketika AnimationController tidak. Output dari CurvedAnimation dapat memiliki jangkauan yang lebih luas daripada input-nya, bergantung dari jenis kurva yang dipilih digunakan. Misalnya, kurva elastis seperti secara signifikan men-overshoots atau undershoots rentang nilai default. Tween Secara default, objek AnimationController berkisar dari 0,0 hingga 1,0. Namun kalau Anda memerlukan rentang yang berbeda, atau menggunakan tipe data lain, maka konfigurasi animasi dengan Tween untuk menginterpolasinya ke rentang atau tipe data custom. Misalnya, coding Tween berikut mengubah dari ke tween = Tweenbegin -200, end 0; Tween adalah stateless object objek tanpa status yang hanya bekerja di awal dan akhir. Satu-satunya tugas Tween adalah menentukan pemetaan dari rentang input ke rentang output. Rentang input umumnya 0,0 hingga 1,0, tetapi itu bukanlah syarat wajib dalam coding Tween. Tween diturunkan dari Animatable, bukan Animation. Animatable, seperti Animation, tidak harus menghasilkan output double. Misalnya, ColorTween merinci progresi percampuran dua warna dalam animasi. colorTween = ColorTweenbegin end Objek Tween tidak menyimpan status apa pun. Sebaliknya, ia menyediakan metode evaluateAnimation animation yang menerapkan fungsi pemetaan ke nilai animasi saat ini. Nilai objek animasi saat ini dapat ditemukan dalam metode .value. Fungsi evaluasi juga melaksanakan sejumlah fungsi pemeliharaan sistem animasi, seperti memastikan bahwa titik awal dan akhir dikembalikan seperti semula saat nilai animasi mencapai 0,0 dan 1,0. Untuk menggunakan objek Tween, panggil animate pada Tween, lalu teruskan ke objek controller. Misalnya, contoh kode berikut menghasilkan nilai integer dari 0 hingga 255 selama 500 ms AnimationController controller = AnimationController duration const Durationmilliseconds 500, vsync this; Animation alpha = IntTweenbegin 0, end 255.animatecontroller; Catatan Metode animate mengembalikan Animation, bukan Animatable. Contoh di bawah ini memperlihatkan pemakaian controller, curve dan Tween AnimationController controller = AnimationController duration const Durationmilliseconds 500, vsync this; final Animation curve = CurvedAnimationparent controller, curve Animation alpha = IntTweenbegin 0, end 255.animatecurve; Notifikasi Animasi Objek Animasi dapat memiliki Listeners dan StatusListeners, yang didefinisikan dengan addListener dan addStatusListener. Listener dipanggil setiap kali nilai animasi berubah. Fungsi umum dari Listener adalah memanggil setState untuk mengulang pembangunan rebuild. StatusListener dipanggil ketika animasi dimulai, berakhir, bergerak maju, atau bergerak mundur, seperti yang didefinisikan oleh AnimationStatus. Contoh di bagian selanjutnya akan memperlihatkan pemakaian metode addListener, dan memantau kemajuan animasi Flutter dengan addStatusListener. 5 Contoh Flutter Animation Setelah memahami konsep dan elemen dasar, berikutnya mari simak 5 contoh coding animasi di Flutter berikut ini Rendering Animasi di Flutter Poin yang akan dibahas Menambahkan animasi sederhana ke Widget memakai addListener dan setState. Menggunakan fungsi addListener untuk memanggil setState di setiap kali Animation menciptakan series angka baru. Mendefinisikan AnimationController dengan parameter bersyarat vsync. Memahami arti dan fungsi bagian “. .” dari sintaksis “. . addListener” – bentuk kode ini juga dikenal dengan nama cascade notation Membuat kelas yang rahasia private dengan membubuhkan garis bawah _ di awal nama. Sejauh ini Anda sudah mempelajari cara menghasilkan angka animasi berurutan dari waktu ke waktu, namun, masih belum ada hal yang kita render ke layar. Untuk merender animasi di Flutter, Anda harus menyimpan objek animasi sebagai bagian dari Widget. Kemudian gunakan nilai-nilainya untuk menentukan cara terbaik menggambar gerakan animasi. Berikut adalah coding dari aplikasi untuk menggambar logo Flutter tanpa animasi import 'packageflutter/ void main => runAppconst LogoApp; class LogoApp extends StatefulWidget { const LogoApp{ override State createState => _LogoAppState; } class _LogoAppState extends State { override Widget buildBuildContext context { return Center child Container margin const 10, height 300, width 300, child const FlutterLogo, , ; } } Sumber app animate0 Kemudian, contoh di bawah memperlihatkan modifikasi dari kode di atas untuk menganimasikan logo supaya “bergerak tumbuh” dari nol menjadi penuh full size. Saat mendefinisikan AnimationController, Anda juga harus meneruskan objek vsync. {animate0 → animate1}/lib/ Viewed -9,16 +9,39 9 9 State createState => _LogoAppState; 10 10 } 11 - class _LogoAppState extends State { 11 + class _LogoAppState extends State with SingleTickerProviderStateMixin { 12 + late Animation animation; 13 + late AnimationController controller; 14 + 15 + override 16 + void initState { 17 + 18 + controller = 19 + AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; 20 + animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller 21 + ..addListener { 22 + setState { 23 + // State yang berubah di sini adalah nilai objek animasi. 24 + }; 25 + }; 26 + 27 + } 28 + 12 29 override 13 30 Widget buildBuildContext context { 14 31 return Center 15 32 child Container 16 33 margin const 10, 17 - height , 18 - width , 34 + height 35 + width 19 36 child const FlutterLogo, 20 37 , 21 38 ; 22 39 } 40 + 41 + override 42 + void dispose { 43 + 44 + 45 + } 23 46 } Sumber app animate1 Fungsi addListener memanggil setState, jadi setiap kali animasi menghasilkan angka baru, maka bingkai saat ini ditandai “kotor” dan memaksa build untuk dipanggil lagi. Di build, ukuran kontainer berubah karena tinggi dan lebarnya sekarang diatur menggunakan alih-alih nilai hardcoded. Eliminasi pengontrol ketika State objek dihapus untuk mencegah terjadinya kebocoran memori. Animasi Flutter Anda kini sudah selesai dibuat! Bonus tips Dart programming Anda mungkin tidak familiar dengan cascade notation dari Dart—tanda dua titik di .. addListener. Arti dari sintaksis ini adalah pemanggilan metode addListener dengan nilai yang dikembalikan dari animate. Contoh pemakaiannya animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller ..addListener { // }; Kode ini setara dengan animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller; { // }; Menyederhanakan Animasi dengan AnimatedWidget Poin yang akan dibahas Membuat Widget bergerak dengan kelas pembantu AnimatedWidget alih-alih addListener dan setState. Menggunakan AnimatedWidget untuk membuat Widget yang bisa mengulang animasi yang sama. Pakai AnimatedBuilder untuk memisahkan widget dengan transisinya. Contoh AnimatedWidgets dalam Flutter API AnimatedBuilder, AnimatedModalBarrier, DecoratedBoxTransition, FadeTransition, PositionedTransition, RelativePositionedTransition, RotationTransition, ScaleTransition, SizeTransition, SlideTransition. Kelas dasar AnimatedWidget memungkinkan Anda memisahkan kode widget inti dari kode animasinya. AnimatedWidget tidak perlu mempertahankan objek State untuk menyimpan sebuah animasi. Cukup tambahkan kelas AnimatedLogo berikut lib/ AnimatedLogo class AnimatedLogo extends AnimatedWidget { const AnimatedLogo{ required Animation animation} superlistenable animation; override Widget buildBuildContext context { final animation = listenable as Animation; return Center child Container margin const 10, height width child const FlutterLogo, , ; } } AnimatedLogo menggunakan nilai animasi saat ini saat menggambar dirinya sendiri. Sedangkan LogoApp masih mengelola AnimationController dan Tween, sekaligus meneruskan objek Animation ke AnimatedLogo {animate1 → animate2}/lib/ Viewed -1,10 +1,28 1 1 import 'packageflutter/ 2 2 void main => runAppconst LogoApp; 3 + class AnimatedLogo extends AnimatedWidget { 4 + const AnimatedLogo{ required Animation animation} 5 + superlistenable animation; 6 + 7 + override 8 + Widget buildBuildContext context { 9 + final animation = listenable as Animation; 10 + return Center 11 + child Container 12 + margin const 10, 13 + height 14 + width 15 + child const FlutterLogo, 16 + , 17 + ; 18 + } 19 + } 20 + 3 21 class LogoApp extends StatefulWidget { 4 22 const LogoApp{ 5 23 override 6 24 State createState => _LogoAppState; 7 25 } -15,32 +33,18 15 33 override 16 34 void initState { 17 35 18 36 controller = 19 37 AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; 20 - animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller 21 - ..addListener { 22 - setState { 23 - // State yang berubah di sini adalah nilai objek animasi. 24 - }; 25 - }; 38 + animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller; 26 39 27 40 } 28 41 override 29 - Widget buildBuildContext context 30 - return Center 31 - child Container 32 - margin const 10, 33 - height 34 - width 35 - child const FlutterLogo, 36 - , 37 - ; 38 - } 42 + Widget buildBuildContext context => AnimatedLogoanimation animation; 39 43 override 40 44 void dispose { 41 45 42 46 43 47 } Meninjau Progres Animasi di Flutter Poin yang akan dibahas Gunakan addStatusListener untuk mendapat pemberitahuan pada perubahan status animasi, seperti memulai, menghentikan, atau membalikkan arah. Jalankan animasi dalam loop tak terbatas dengan membalikkan arah saat animasi telah selesai atau kembali ke keadaan awal. Bisa mengetahui kapan animasi mengubah status, seperti menyelesaikan, bergerak maju, atau berbalik posisi akan sangat membantu para animator. Anda dapat memperoleh notifikasi untuk hal-hal ini dengan mengaktifkan addStatusListener. Contoh coding berikut memodifikasi contoh sebelumnya, sehingga kini bisa menangkap adanya perubahan status dan mencetak pembaruan. Baris yang diberi sorotan adalah bagian yang berubah class _LogoAppState extends State with SingleTickerProviderStateMixin { late Animation animation; late AnimationController controller; override void initState { controller = AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller ..addStatusListenerstatus => print'$status'; } // ... } Hasil outputnya Lalu, gunakan addStatusListener untuk membalikkan animasi ke bagian awal atau akhir. Cara ini akan menghasilkan efek “bernapas” {animate2 → animate3}/lib/ Viewed -35,7 +35,15 35 35 void initState { 36 36 37 37 controller = 38 38 AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; 39 - animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller 39 + animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller 40 + ..addStatusListenerstatus { 41 + if status == { 42 + 43 + } else if status == { 44 + 45 + } 46 + } 47 + ..addStatusListenerstatus => print'$status'; 40 48 41 49 } Pemfaktoran Ulang dengan AnimatedBuilder Poin yang akan dibahas AnimatedBuilder memahami cara merender transisi. AnimatedBuilder tidak tahu cara merender Widget, atau mengolah objek animasi. Pakai AnimatedBuilder untuk mendeskripsikan animasi sebagai bagian dari metode build untuk widget lain. Namun gunakanlah AnimatedWidget untuk menentukan widget dengan animasi yang dapat digunakan berulang resumable. Contoh AnimatedBuilders dalam Flutter API BottomSheet, ExpansionTile, PopupMenu, ProgressIndicator, RefreshIndicator, Scaffold, SnackBar, TabBar, TextField. Salah satu masalah dalam contoh kode pemrograman sebelumnya adalah kita harus ikut mengubah widget yang merender logo ketika mengganti animasi. Maka dari itu, ada baiknya untuk memisahkan sektor-sektor fungsi ke dalam kelas berbeda demi menyederhanakan kinerja Render logo. Definisikan objek animasi. Render tranisis. Pemisahan tersebut bisa diselesaikan dengan kelas AnimatedBuilder. Ia merupakan kelas terpisah dalam susunan pohon render. AnimatedWidget, AnimatedBuilder secara otomatis menangkap notifikasi dari objek animasi dan menandai struktur pohon Widget sebagai “kotor”. Alhasil Anda tidak perlu memanggil addListener secara manual. Dimulai dari bagian bawah pohon widget, kode untuk merender logo sangat mudah class LogoWidget extends StatelessWidget { const LogoWidget{ // Kosongkan bagian height dan width untuk memuat nilai induk animasi override Widget buildBuildContext context { return Container margin const 10, child const FlutterLogo, ; } } Tiga blok tengah dalam diagram semuanya dibuat dalam metode build di GrowTransition, yang ditunjukkan di bawah ini. Widget GrowTransition sendiri bersifat stateless dan menyimpan serangkaian variabel akhir yang diperlukan untuk menentukan animasi transisi. Fungsi build membuat dan mengembalikan AnimatedBuilder, yang menggunakan metode Anonymous builder dan objek LogoWidget sebagai parameternya. Pekerjaan merender transisi sebenarnya terjadi dalam metode Anonymous builder, yang menciptakan Container dengan ukuran yang sesuai untuk memaksa LogoWidget menyusut agar pas dengan frame. Salah satu poin rumit dalam kode di bawah ini adalah bahwa anak animasi terlihat seperti ditentukan dua kali. Namun yang sesungguhnya terjadi adalah referensi luar dari anak yang diteruskan ke AnimatedBuilder, lalu dioper ke penutupan anonim, yang kemudian menggunakan objek itu sebagai anaknya. Hasil bersihnya nanti akan berupa AnimatedBuilder yang terselip di antara dua widget pada pohon render. Contoh codingnya adalah sebagai berikut class GrowTransition extends StatelessWidget { const GrowTransition {required required final Widget child; final Animation animation; override Widget buildBuildContext context { return Center child AnimatedBuilder animation animation, builder context, child { return SizedBox height width child child, ; }, child child, , ; } } Akhirnya, kode untuk menginisialisasi animasi terlihat sangat mirip dengan contoh animate2. Metode initState membuat AnimationController dan Tween, lalu mengikatnya dengan animate. “Keajaiban” terjadi dalam metode build, yang mengembalikan objek GrowTransition dengan LogoWidget sebagai anak, dan objek animasi untuk mendorong terjadinya transisi. Inilah tiga elemen yang tercantum dalam poin-poin yang telah dijabarkan sebelumnya. {animate2 → animate4}/lib/ Viewed -1,27 +1,47 1 1 import 'packageflutter/ 2 2 void main => runAppconst LogoApp; 3 - class extends { 4 - const { 5 - 3 + class LogoWidget extends StatelessWidget { 4 + const LogoWidget{ 5 + 6 + // Leave out the height and width so it fills the animating parent 7 + override 8 + Widget buildBuildContext context { 9 + return Container 10 + margin const 10, 11 + child const FlutterLogo, 12 + ; 13 + } 14 + } 15 + 16 + class GrowTransition extends StatelessWidget { 17 + const GrowTransition 18 + {required required 19 + 20 + final Widget child; 21 + final Animation animation; 6 22 override 7 23 Widget buildBuildContext context { 8 - final animation = listenable as Animation; 9 24 return Center 10 - child 11 - , 12 - , 13 - 14 - , 25 + child AnimatedBuilder 26 + animation animation, 27 + builder context, child { 28 + return SizedBox 29 + height 30 + width 31 + child child, 32 + ; 33 + }, 34 + child child, 15 35 , 16 36 ; 17 37 } 18 38 } 19 39 class LogoApp extends StatefulWidget { 20 40 const LogoApp{ 21 41 override 22 42 State createState => _LogoAppState; -34,18 +54,23 34 54 override 35 55 void initState { 36 56 37 57 controller = 38 58 AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; 39 59 animation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller; 40 60 41 61 } 42 62 override 43 - Widget buildBuildContext context 63 + Widget buildBuildContext context { 64 + return GrowTransition 65 + animation animation, 66 + child const LogoWidget, 67 + ; 68 + } 44 69 override 45 70 void dispose { 46 71 47 72 48 73 } 49 74 } Membuat Animasi secara Bersamaan Poin yang akan dibahas Kelas Curves mendefinisikan array kurva yang biasa digunakan, dan dapat dipakai bersamaan dengan CurvedAnimation. Di bagian ini, Anda akan mengaplikasikan contoh pemantauan progres animasi menggunakan AnimatedWidget untuk menganimasikan efek masuk in dan keluar out secara kontinu. Anggaplah dalam hal ini Anda ingin menganimasikan efek in dan out, dengan perubahan opasitas animasi dari transparan ke buram. Catatan Contoh ini menunjukkan cara menggunakan beberapa Tweens pada pengontrol animasi yang sama, di mana setiap Tweens mengelola efek yang berbeda dalam animasi. Hal ini hanya untuk tujuan ilustrasi saja. Jika Anda ingin melakukan tweening opacity dan ukuran dalam coding, sebaiknya gunakan FadeTransition dan SizeTransition. Contoh controller = AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; sizeAnimation = Tweenbegin 0, end 300.animatecontroller; opacityAnimation = Tweenbegin end 1.animatecontroller; Anda bisa mendapatkan ukuran animasi dengan dan opacity dengan tetapi penyusun AnimatedWidget hanya mengambil satu objek Animation saja. Untuk mengatasi masalah ini, contoh berikut menampilkan cara membuat objek Tween sendiri dan menghitung nilainya secara eksplisit. Ubahlah AnimatedLogo untuk merangkum objek Tween-nya sendiri, dan metode build -nya memanggil pada objek animasi induk untuk menghitung ukuran dan nilai opacity yang diperlukan. class AnimatedLogo extends AnimatedWidget { const AnimatedLogo{ required Animation animation} superlistenable animation; // Buat Tweens static karena mereka tidak berubah. static final _opacityTween = Tweenbegin end 1; static final _sizeTween = Tweenbegin 0, end 300; override Widget buildBuildContext context { final animation = listenable as Animation; return Center child Opacity opacity child Container margin const 10, height width child const FlutterLogo, , , ; } } class LogoApp extends StatefulWidget { const LogoApp{ override State createState => _LogoAppState; } class _LogoAppState extends State with SingleTickerProviderStateMixin { late Animation animation; late AnimationController controller; override void initState { controller = AnimationControllerduration const Durationseconds 2, vsync this; animation = CurvedAnimationparent controller, curve ..addStatusListenerstatus { if status == { } else if status == { } }; } override Widget buildBuildContext context => AnimatedLogoanimation animation; override void dispose { } } Demikianlah seri belajar flutter animation kali ini. Semoga tutorial coding di atas bermanfaat menambah wawasan Anda, ya! Jangan lupa ikuti terus CODEKEY untuk dapat lebih banyak update tutorial pemrograman lainnya. Baca gratis sekarang hanya di Sampai bertemu lagi! Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Danuntuk cara pembuatannya, silahkan anda buka aplikasi Visual Basic 6.0 dengan cara : Klik Start - pilih All Programs - pilih Microsoft Visual Studio Basic 6.0 - lalu klik Microsoft Visual Basic 6.0, maka tampilannya seperti di bawah ini : Lalu tambahkan Object Label1 dan Timer1, kemudian letakkan di Form1, untuk lebih jelasnya lihat gambar

Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. Memasukkan icon / gambar bergerak ke dalam website supaya tampilan lebih terkait Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Cara Membuat Foto Bergerak Tanpa Aplikasi Tambahan Enggak Pakai Ribet from Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. 7 website untuk membuat gif 1. Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Dengan kita menggunakan cara ini, kalian yang malas membuat animasi secara manual dapat . Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. Karena dengan html ini, anda tidak perlu mengubah format gambar jpg,png ke format animasi gif khususnya untuk ditampilkan di website. 7 website untuk membuat gif 1. Tahap selanjutnya, kita bisa edit foto pada bagian gambar yang tidak ingin di gerakan dengan menggunakan “kuas mask” seperti pada gambar di bawah ini December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Memasukkan icon / gambar bergerak ke dalam website supaya tampilan lebih terkait Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Dengan kita menggunakan cara ini, kalian yang malas membuat animasi secara manual dapat . Cara Membuat Foto Bergerak Gif Di Komputer Tanpa Software Mempermudah Id Mempermudah Id from Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Karena dengan html ini, anda tidak perlu mengubah format gambar jpg,png ke format animasi gif khususnya untuk ditampilkan di website. Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. 7 website untuk membuat gif 1. 7 website untuk membuat gif 1. 7 website untuk membuat gif 1. Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Tahap selanjutnya, kita bisa edit foto pada bagian gambar yang tidak ingin di gerakan dengan menggunakan “kuas mask” seperti pada gambar di bawah ini Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. Dengan kita menggunakan cara ini, kalian yang malas membuat animasi secara manual dapat . Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Memasukkan icon / gambar bergerak ke dalam website supaya tampilan lebih terkait Karena dengan html ini, anda tidak perlu mengubah format gambar jpg,png ke format animasi gif khususnya untuk ditampilkan di website. Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. Tahap selanjutnya, kita bisa edit foto pada bagian gambar yang tidak ingin di gerakan dengan menggunakan “kuas mask” seperti pada gambar di bawah ini 10 Cara Membuat Tulisan Berjalan Di Html Lengkap Gambar from Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. 7 website untuk membuat gif 1. Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Memasukkan icon / gambar bergerak ke dalam website supaya tampilan lebih terkait Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Dengan kita menggunakan cara ini, kalian yang malas membuat animasi secara manual dapat . Jika sebuah benda bergerak dengan cara yang biasa kita kenal, kemungkinan besar kita akan membuat hubungan emosional yang sangat penting itu. Tahap selanjutnya, kita bisa edit foto pada bagian gambar yang tidak ingin di gerakan dengan menggunakan “kuas mask” seperti pada gambar di bawah ini Google site memungkinkan kita untuk mengubah headernya dengan gambar bergerak. Memasukkan icon / gambar bergerak ke dalam website supaya tampilan lebih terkait Dengan kita menggunakan cara ini, kalian yang malas membuat animasi secara manual dapat . Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. 7 website untuk membuat gif 1. Tampilan website yang unik dan menarik sangat manrik pengunjung untuk mempir ke website kita nah maka dari itu kali iki poil akan membuat . Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Key guys pada artikel ini saya coba memperkenal kan cara membuat animasi bergerak . Karena dengan html ini, anda tidak perlu mengubah format gambar jpg,png ke format animasi gif khususnya untuk ditampilkan di website. Video ini menggambarkan bagaimana caranya membuat atau . Cara Membuat Gambar Bergerak Di Website. Animasi ini berlaku untuk gambar, teks, dan elemen lain. December 30, 2014 putra lucio belajar web design. Bahkan dengan menggunakan photoscape untuk membuat animasi kartun ini, kita tinggal punya pc berupa laptop dan komputer untuk mendegin gambar bergerak dari . Tahap selanjutnya, kita bisa edit foto pada bagian gambar yang tidak ingin di gerakan dengan menggunakan “kuas mask” seperti pada gambar di bawah ini Karena dengan html ini, anda tidak perlu mengubah format gambar jpg,png ke format animasi gif khususnya untuk ditampilkan di website.
Sebelummenjelaskan metode untuk membuat Virtual Machine berjalan lebih cepat, mari kita lihat beberapa alasan Virtual Machine berjalan lambat. 1. Kapasitas System Host. Ini adalah salah satu faktor utama yang menentukan kecepatan Virtual Machine. Jika anda ingin Virtual Machine anda berjalan dengan lancar, anda harus memiliki system host yang
19 Mar, 2014 Cara Membuat Pengumuman Bergerak Di Blog kita sendiri - membuat widget pengumuman atau perkataan diblog kita akan membuat para pengunjung senang dan malahan makin banyak yang berminat ke blog kita oleh karena itu kita harus mempercantik blog dengan mengikuti tutorial ini. Cara Membuat Widget Pengumuman Bergerak Di Blog Berikut ini merupakan langkah-langkah beserta tutorial yang dapat anda ikuti untuk bisa menerapkan pada blog agar mempercantik dan memperindah tampilan yang ada di blog anda tersebut, yuk dilihat dibawah ini sekali login ke blogger kita dan masuk dasboard bloggerMasuk kebagian menu tatak letakPilih Add GadgetSetelah itu pilih Html Javascript pada widgetSalin kode dibawah ini dan silahkan disimpanLalu lihat hasilnya diblog1. Kode untuk perkataan bergerak dari kiri ke kanan adalah ganti Contoh scrolling text Contoh scrolling text 2. Ubah pergerakan perkataan Penambahan kod berikut diperlukan dalam kod asal. direction="left" direction="right" direction="up" direction="down"Berikut contoh kode untuk pegerakan dari kanan ke kiri Contoh scrolling text warna background Untuk ubah background, perlu diletakkan kode berikut bgcolor="kod warna" Senarai kod warna boleh didapati disini. Contoh kode yang diletakkan background Contoh scrolling text 4. Perkataan dalam keadaan 'anjal' Penambahan kod berikut diperlukan ke dalam kod asal. behavior="alternate" contoh kode yang diletakkan trik ini Contoh scrolling text kelajuan perkataan. Pergerakan juga dapat diubah dengan menambah kod berikut scrollamount="2" Contoh kode dengan trik ini Contoh scrolling text Scroll amount 4 Contoh scrolling text 6. Pause apabila cursor dilalukan. Perkataan yang bergerak juga dapat dihentikan apabila dilalukan cursor. Kebiasaannya ini untuk memudahkan pengunjung untuk membaca apa yang ingin disampaikan tanpa ganguan. Penambahan kode yang perlu dilakukan ialah sebagai berikut ini onmouseover=" onmouseout=" kode dengan trik ini Contoh scrolling textNah itulah pembahasan kali ini yang sudah dirangkum pada artikel mengenai Cara Membuat Pengumuman Bergerak Di Blog, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih sudah membaca ya. CARAMEMBUAT RECENT POST BERJALAN. Posted by BlogINFO on 02:38. Tutorial Blog - 8 comments. Mungkin kita sering melihat Recent Post disetiap blog bentuknya sama yaitu berbentuk vertikal nah bagaimana jika kita ingin membuat beda misal dengan efek Marquee. Disini saya akan memberikan cara bagaimana membuat recent post berjalan atau yang kita Widget adalah tools atau fitur tambahan yang bermanfaat bagi smartphone untuk memudahkan kerja user. Selain widget default yang menjadi bawaan OS, Anda juga bisa membuat widget Android sendiri dengan mudah, lho! Widget adalah fitur yang sudah tidak asing lagi bagi para pengguna Android. Bahkan, baru-baru ini fitur widget akhirnya ikut muncul juga di iOS 14. Kejadian ini serta-merta menandakan betapa widget adalah fitur yang sangat berguna bagi smartphone user. Seperti apa, sih, widget itu? Widget Android adalah tampilan mini dari aplikasi yang bisa bebas Anda sematkan ke home screen maupun lock screen. Meski berupa tampilan mini, ternyata widget Android adalah tools dengan performa tinggi, nyaris tidak ada bedanya dengan aplikasi biasa. Uniknya lagi, widget juga bisa dikustomisasi dengan bebas oleh user, baik dari segi ukuran maupun tampilannya. Alhasil, tak mengherankan banyak orang senang memakai widget lantaran tools-tools ini mampu mempercantik tampilan antarmuka layar smartphone mereka. Biasanya, widget Android adalah fitur bawaan milik OS. Akan tetapi belakangan ini mulai ditemukan cara untuk membuat widget Android dengan mudah memakai Android Studio. Penasaran ingin tahu bagaimana cara membuat widget Android dengan Android Studio? Yuk temukan cara-caranya pada artikel berikut ini – selamat membaca! Persiapan Membuat Widget Android StudioStep by Step Mengustomisasi Widget Android Studio Project Baru2. Buat Widget3. Kustomisasi Teks di Widget4. Membuat String Desain Widget Lanjutan Persiapan Membuat Widget Android Studio Proses membuat widget Android dapat dimulai dengan memakai software Android Studio. Apa itu Android Studio? Android Studio adalah IDE atau lingkungan pengembangan software yang paling ideal untuk beragam aplikasi Android. Kami tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai Android Studio di sini. Tetapi jika Anda penasaran, Anda bisa membaca artikel khusus Appkey bertajuk “Pedoman Lengkap Cara Update SDK Tools dan IDE Android Studio” dan berikut ini kami sediakan link dari artikel tersebut Anda juga bisa membaca artikel tersebut untuk mengetahui cara instalasi Android Studio agar bisa digunakan untuk membuat widget Android. Kembali lagi ke project membuat widget Android dengan Android Studio. Sebelum memulai, Anda akan memerlukan beberapa komponen penyusunan yaitu Objeck AppWidgetProviderInfo yang merupakan metadata widget Android yang ditentukan dalam XML. Objek ini mencakup frekuensi update dan class AppWidgetProvider. Tata letak tampilan widget yang juga ditentukan dalam XML. Penerapan aktivitas konfigurasi widget ketika widget diaktifkan serta dimodifikasi oleh user. Meski demikian, penerapan activity widget ini bersifat opsional. Penerapan metode dasar class AppWidgetProvider yang akan memungkinkan developer serta user untuk melakukan interaksi terprogram dengan widget Android yang telah dibuat. Penerapan metode dasar ini juga akan membantu Anda menerima info ketika widget diupdate, dihapus, diaktifkan maupun dinonaktifkan. Step by Step Mengustomisasi Widget Android Studio Sederhana Sudah mempersiapkan semua bahan-bahan di atas? Jika sudah, mari lanjutkan dengan cara membuat widget Android sederhana berikut ini. Kali ini kami akan mengajak Anda untuk melihat tata cara mengustomisasi widget tombol agar dapat diklik dan berubah warnanya. Disimak, ya! Project Baru Pertama, buatlah project baru di Android Studio. Caranya adalah Buka Android Studio yang sudah terinstall. Pilih create new project’ > beri nama project. Semisal Android widget. Klik template empty activity’ > beri nama activity dengan MainActivity’. Lanjutkan dengan memberi nama layout sebagai main_layout’. Selesai. 2. Buat Widget Android Studio sudah memiliki sejumlah template widget siap pakai yang bisa Anda drag and drop pada laman project aplikasi. Beberapa jenis template widget yang disediakan oleh Android Studio antara lain button, small button, radio button, plain textview, check, toggle button, switch, progress bar small, normal, large dan horizonal, spinner, web view, seek bar dan rating bar. Anda bisa memilih salah satu widget, semisal button. Drag dan drop seret dan letakkan widget pilihan ke bagian tengah layar project. Nantinya, Android Studio akan membantu Anda menyesuaikan kembali posisi widget di project. Anda juga bisa mengaturnya sendiri di properties Text Page XML. 3. Kustomisasi Teks di Widget Selanjutnya, kustomisasi teks di widget yang dipilih. Semisal pada widget button yang dipilih pada step 2. Anda bisa menyisipkan teks apa saja pada widget tersebut. Caranya adalah Perhatikan tombol button, Anda akan menemukan tulisan new button’ – ini adalah elemen teks pada button yang bisa Anda ganti. Klik 2x pada elemen tersebut > muncul halaman desain baru secara khusus > pilih text properties. Ubah teksnya dengan cara beralih ke tab text HTML > modifikasi properti menjadi android text. Untuk kustomisasi lanjutan seperti mengganti warna widget button, cek halaman text HTML > cari properti tombol, kemudian ketikkan android text = “change background color”. Contoh codingnya 4. Membuat String Resources Setelah melakukan kustomisasi di atas, Anda mungkin akan mendapati coding tersorot dengan icon lampu kuning highlight. Ini adalah peringatan atas string “change background code” yang perlu untuk diubah ke bentuk string resources. Namun tetap tenang, kode ini tidak menunjukkan bahwa coding Anda error. Ini cara mudah untuk memperbaiki kode string tersebut Klik icon lampu kuning yang ada di sebelah string code atau memakai kombinasi tombol alternatif Alt+Enter. Klik extract string resource’. Klik nama resource Anda. Simpan resources dengan mengklik ok’. Desain Widget Lanjutan Tahap terakhir adalah melakukan kustomisasi desain widget lanjutan pada properti OnClick di halaman desain. Caranya adalah Pergi ke halaman desain’ di Android Studio > klik widget button yang Anda buat. Scroll hingga menemukan opsi properti OnClick’. Klik properti OnClick. Di sini Anda bisa memilih metode Java yang akan dipanggil kapanpun widget button diklik user. Semisal untuk memanggil metode changeColor’ kode changeColor . Untuk bisa menjalankan metode change color, Anda harus menetapkan ID TextView dan Layout terlebih dahulu. Scroll ke bagian pojok kanan atas layar hingga menemukan box componen tree’. Klik menu layout > klik TextView > scroll hingga menemukan opsi id’. Terakhir, ubah id’ menjadi text’. Ulangi langkah yang sama untuk mengubah relative layout, namun komponen id’ diganti menjadi layout’. Lanjutkan dengan membuka tab > Anda akan menemukan metode onCreate yang berjalan otomatis kapanpun aplikasi dijalankan. Buat metode changeColor’ setelah onCreate dengan menambahkan kode berikut ke tab public void changeColorView view { RelativeLayout layout = RelativeLayoutfindViewById TextView text = TextViewfindViewById } Metode di atas akan mengganti warna layout tombol menjadi biru setelah diklik user, sedangkan teks di dalamnya akan berubah menjadi Page is Blue’. Sudah selesai. Anda bisa menyimpan project lalu mencoba menjalankannya pada emulator. Lakukan uji coba untuk melihat kondisi sebelum dan sesudah mengklik widget tombol, ya. Jika tombol sukses berubah warna menjadi biru, maka widget Anda sudah dapat beroperasi dengan baik. Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang cara sederhana membuat widget Android Studio. Bagaimana, sudahkah kini Anda siap untuk mencoba mempraktekkan cara membuat widget android? Selamat mencoba mulai berpraktek, ya! Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Untukcara membuat gallery foto gambar bergerak berjalan di blog, Caranya sangat mudah sekali. Ukuran lebar dan tinggi foto atau gambar bisa di atur agar sesuai dengan keinginan sobat. Karena cara ini adalah cara manual dan sobat bisa sesuka hati mengaturnya. Silahkan sobat mengikuti langkah-langkah yang akan saya berikan nanti.

Você quer criar um blog ou site em WordPress e deixá-lo mais atraente para o seu público, mas não sabe quais recursos utilizar? Widgets são opções excelentes para deixar sua página mais dinâmica, direcionar seu público para áreas específicas e até para seus perfis em redes sociais. O significado mais funcional para o termo widget, talvez seja a junção das palavras “window” e “gadget”, janela e dispositivo, respectivamente, termos em inglês, que se relacionam ao ambiente de um hardware. No entanto, a palavra foi usada pela primeira vez na peça Beggar on Horseback, escrita por George S. Kaufman e Marc Connelly em 1924, quando seria impossível fazer uma alusão à tecnologia que temos disponível hoje. No contexto da peça, widgets eram objetos inanimados, muito diferente do que entendemos como esse componente nos dias atuais. Neste artigo você encontrará O que é Widget?Qual a diferença entre um ícone e um widget?Para que serve o Widget?Como baixar o Widget?Como o Widget funciona?Como colocar o Widget no seu site?Qual a importância de utilizar o Widget? Para iniciantes o widget é uma forma fácil de adicionar elementos no site — citações, galerias, posts mais populares, sem precisar escrever códigos. Quer aprender a usar esse recurso? Continue a leitura! O que é Widget? O widget pode ser considerado um componente de acessibilidade, pois simplifica o acesso do usuários aos programas e sistemas armazenados em seus computadores, tablets, smartphones e outros dispositivos. Tem diversas funcionalidades, como botões, ícones e barras de rolagem e pode ser facilmente criado sem que o usuário saiba como incorporar código ou programa. Sua interface gráfica, GUI Graphical User Interface, permite adicionar ao sistema operacional uma tarefa predeterminada, que opera em tempo real, como relógio, contagem regressiva de eventos, clima diário, atualização de redes sociais, contador de visitas no site etc. Os widgets são classificados, geralmente, em dois tipos baixo nível utilizados para a criação do sistema operacional, fazem parte do núcleo do sistema;alto nível referem-se aos objetos finais e são facilmente encontrados em bibliotecas de desenvolvimento toolkit ou em frameworks. Alguns widgets recebem dados do usuário para criar algum tipo de registro — entradas de texto, caixas e menus de seleção e outros componentes capazes de coletar informações e enumerar as possibilidades a serem apresentadas ao usuário. Um widget da web é um aplicativo independente, que pode ser incorporado a um site — blogs, perfis em redes sociais e páginas da web, em áreas específicas para mensurar o desempenho do site, SEO Search Engine Optimization e até campanhas de link reverso. Qual a diferença entre um ícone e um widget? Ambos direcionam o usuário para outro ambiente, mas existe uma diferença básica entre um widget e um ícone independentemente do dispositivo em que estão incorporados, seja um computador ou smartphone, o ícone serve apenas como um atalho para aquele programa que o originou, enquanto que o widget fornece na sua interface os dados gerados pelo aplicativo em que ele foi associado. O widget Handcent, por exemplo, muda quando uma mensagem SMS é recebida, enquanto o ícone do Handcent permanece o mesmo, sendo apenas atalhos estáticos que servem para iniciar aplicativos. Assim, a melhor maneira de definir essa diferença é que um widget é mais sofisticado que o ícone, muitas vezes são animados, têm controle de toque, visualizador de informações e a capacidade de informar sobre o status do aplicativo que ele representa, além de permitir a sua inicialização, o widget de música, por exemplo, que exibe a arte do álbum e tem um botão de pausa na reprodução. Para que serve um widget? Vamos especificar agora a usabilidade dos widgets. No WordPress, por exemplo, eles permitem que você adicione diferentes funcionalidades na barra lateral sem precisar saber escrever códigos. Essa facilidade favorece proprietários de página iniciantes, que podem incorporar elementos dinâmicos, como quantidade de curtidas ou seguidores nas redes sociais, exibir citações atualizadas em tempo real ou direcionar o usuário para a seleção de posts mais populares ou mais recentes. Dessa forma, widgets também podem ser usados para o direcionamento dos usuários da sua página. Eles funcionam como um canal de comunicação para conectar o site a qualquer outro ambiente na web, fanpage, redes sociais ou perfil no MySpace, por exemplo. Como sua aplicação é opcional, os usuários decidem quais devem integrar o ambiente, para garantir a interação do seu público com outras páginas, durante sua experiência. Dessa forma, um widget pode ser associado a algumas estratégias de marketing permitir uma comunicação mais fluida com o público;oferecer acesso imediato a informações em tempo real;possibilitar o acesso mais simples aos serviços;obter informações importantes no primeiro acesso;ser usado para mensagens publicitárias se o widget for interessante e útil, você poderá obter publicidade gratuita em centenas de sites. O uso de widgets tem se popularizado entre administradores de página, pois os usuários podem adicionar aplicativos independentes a seus sites, blogs, perfis e páginas de comunidade em redes sociais, o que aumenta o engajamento dos visitantes e a atratividade do site. Mas a aplicabilidade do componente deve ser limitada, para evitar a sobrecarga do site, que seja um fator condicionante para o atraso no carregamento da página e, consequentemente, desencorajar os visitantes pela demora no acesso. Além disso, os scripts externos podem representar um risco de segurança, fator muito relevante nos dias atuais. Como adicionar widgets no WordPress? Existem vários métodos para adicionar widgets ao seu site em WordPress de forma fácil drag and drop e incorporação por listas, quando os widgets estão disponíveis pelo CMS ou por meio de códigos de acesso gerados com um plug-in, ao desativar o editor visual clássico para adicionar o código diretamente à página, com blocos HTML brutos, por meio do Gutenberg, entre outros. Veja a seguir um pouco mais sobre cada método. Opção 1 use a funcionalidade drag and drop Essa é a forma mais rápida de adicionar um widget ao seu CMS. Basta arrastá-los e soltá-los na barra lateral Opção 2 incorpore o widget por lista Acesse a lista de widgets disponíveis e no título da widget clique no componente desejado. O WordPress mostrará em qual parte da barra lateral ele poderá ser adicionado. Selecione o local e clique no botão “adicionar widget” para incluí-lo na área especificada. Opção 3 use o plugin no WordPress para adicionar widgets Nesse método você não precisará desativar o editor visual clássico para adicionar o widget no site ou editar a página em que o widget está localizado. Além disso, os códigos de acesso serão salvos no WordPress para uso futuro. identifique o código do widget. Se for necessário, torne-o mais curto, por meio de plugins específicos, como o MindBody Widget;vá para o painel do WordPress e localize “MB Widgets”;clique em “códigos de acesso do widget”;clique em “adicionar novo widget”;adicione um título de widget como “Agenda” ou “relógio”;cole seu código do widget na caixa de texto “Código do widget”.clique em “criar”;para instalar o widget, acesse a página desejada do WordPress;clique no botão Mindbody acima da caixa de texto;escolha o widget da lista;atualize sua página. Alguns temas do WordPress, como o Avada, usam o Page Builder em vez do editor padrão do WordPress. Se o seu tema for feito a partir de um Construtor de Páginas, você poderá adicionar o código de acesso a partir de um Bloco de Texto ou Caixa de Texto, como alternativa de instalação. Opção 4 inclua widgets por meio da desabilitação do editor visual clássico O editor visual clássico deve ser desativado sempre que você adicionar ou editar os widgets no seu site. Observe que a desativação dessa configuração restringirá sua capacidade de editar outras páginas, por isso recomendamos reativar o editor visual quando terminar de adicionar o código do widget. faça login no seu site WordPress;clique no seu nome, no canto superior direito;clique em “editar meu perfil”;verifique se a caixa de seleção “desativar o editor visual ao escrever” está marcada; clique em “Atualizar perfil” na parte inferior;vá para “Páginas” e selecione onde você deseja colocar seu widget;copie seu código do widget do Branded Web Manager e cole-o na área de conteúdo; atualize a página;retorne ao seu perfil e reative o editor visual se precisar fazer alterações em outras páginas. Opção 5 use o bloco HTML bruto Nessa opção você usa o bloco “Raw HTML” para instalar um widget. Opção 6 adicione widgets no WordPress por meio do editor Gutenberg Esse editor facilita a incorporação de widgets em sites WordPress. Difere-se do editor visual clássico pela localização dos plugins no editor visual clássico, os plugins de widget ficam localizados na parte superior do editor, enquanto no Gutenberg, eles localizam-se no menu recolhível. Para instalar o editor adicione o novo plugin no seu painel do WP e pesquise por Gutenberg. Instale-o e ative-o. O layout no Gutenberg é construído a partir de blocos, ou seja, não necessita de linhas e colunas mas sim a inserção dos elementos na tela que podem ser ajustadas conforme o usuário desejar. O acesso aos Widgets no Gutenberg fica no ícone + no canto superior esquerdo do editor, conforme mostrado abaixo Você pode escolher quais widgets inserir no meio da sua postagem — lista de postagens, shortcodes, lista de categorias etc. ou no lugar em que achar melhor. Para adicionar widgets por meio do bloco HTML personalizado localize o widget que você deseja adicionar ao seu site WordPress e clique nos três pontos à direita do widget para abrir o menu;clique em “adicionar”;copie o código do widget; faça login no seu site para “Páginas” e selecione onde você deseja colocar seu widget;clique no ícone de adição no canto superior esquerdo do editor; no menu, selecione Bloco HTML personalizado você também pode procurar o bloco HTML personalizado usando a barra de pesquisa na parte superior do menu; cole seu código do widget no bloco HTML personalizado;faça alterações adicionais em sua página;clique em “publicar” ou “atualizar” para salvar suas alterações. Como remover um widget do WordPress? Remover um widget no WordPress é tão simples quanto adicioná-lo acesse a página “aparência”, depois em “widget”;identifique o componente que você deseja remover da sua barra lateral;clique no título do widget para expandi-lo; Embaixo das configurações do widget, você achará o link para deletá-lo. Ao deletar, ele será retirado da barra lateral do seu painel e também da seção de configurações, título ou outras opções que você tenha selecionado. Se você desejar remover o widget sem perder as configurações, então basta arrastá-lo e soltá-lo na área específica para widgets desativados. Dessa forma, você poderá retomá-lo para a lista sempre que achar pertinente Widgets são recursos imprescindíveis para tornar seu site ou blog mais dinâmicos. Por meio de um consumo mínimo de memória, eles garantem ao usuário visualização em tempo real de informações predeterminadas pelo sistema em que estão incorporados, seja esse um aplicativo ou um programa de computador. Além disso, melhoram a experiência do público durante o acesso a página, basta escolhê-los com critério para não prejudicar o tempo de carregamento e, consequentemente, a velocidade de acesso do usuário ao site. Quer conhecer outros recursos que podem personalizar sua página pessoal e torná-la ainda mais funcional para a sua audiência? Então, descubra alguns plugins para WordPress no artigo que selecionamos para você!
PanduanBlogger kali ini Saya akan membahas tentang cara memasang widget animasi naruto vs sasuke Kali ini kita membahas tentang widget animasi naruto ini karena saya adalah salah satu penggemar berat dari serial manga dan anime naruto. Mungkin diantara sobat sekalian juga ada penggemar manga dan anime naruto,Jadi widget ini sangat cocok untuk kita para penggemar naruto.Cara memasang widget
Cara Membuat Widget Recents Post / Artikel Terbaru yang Bergerak ~ Widget blog dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara mempercantik blog. Apalagi dipadukan dengan model yang bisa bergerak naik / turun . Widget ini biasanya digunakan untuk menampilkan artikel terbaru / recents post untuk membuat blog tampil lebih menarik. Nah, tehnik ini bisa Anda coba terapkan di blog kesayangan dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini 1. Klik "show" untuk melihat script 2. Copy scriptnya 3. Buka Tata Letak / LayOut di dashboard blogger 4. Pilih Gadget yang ada di bagian samping, Kemudian klik tambahkan Gadget baca juga cara memasang widget di blog dengan mudah 5. Saat terbuka layar baru cari dan pilih HTML/JavaScript 6. Paste-kan kode script yang di atas di bidang kosong Konten baca juga cara menghapus widget blog yang sulit dihapus 7. Pada bidang kosong bagian judul ketikkan Recents Post atau Artikel Terbaru 8. Klik Simpan Nah sekarang lihat tampilan blog Anda. Catatan Jikalau di dalam template Anda sudah ada kode script jquery, maka cari dan hapus kode di bawah ini yang terdapat pada script recents post di atas. Demikian cara membuat widget recents post / artikel terbaru yang bergerak, Semoga dapat bermanfaat.
rcbh.
  • t25z9w7c14.pages.dev/389
  • t25z9w7c14.pages.dev/802
  • t25z9w7c14.pages.dev/60
  • t25z9w7c14.pages.dev/865
  • t25z9w7c14.pages.dev/504
  • t25z9w7c14.pages.dev/812
  • t25z9w7c14.pages.dev/716
  • t25z9w7c14.pages.dev/24
  • cara membuat widget bergerak